FK UGM Diharapkan Jadi Percontohan Aplikasi AHS

FAKULTAS Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta diharapkan mampu menjadi model percontohan dalam pelaksanaan Academic Health System (AHS).

Harapan dan optimisme itu dikemukakan Dirjen Sumber Daya Manusia Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti, Ali Ghufron Mukti, pada orasi ilmiah Dies Natalis ke-70 Fakultas Kedokteran UGM di Yogyakarta, akhir pekan Minggu (6/3).

Academic Health System merupakan pengorganisasian pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian dalam suatu jejaring rumah sakit, fakultas atau program studi kedokteran, dan kesehatan.

Termasuk pengorganisasian pendidikan profesi kesehatan yang terintegrasi, bersinergi, dan berkomitmen dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan berbasis bukti melalui pendidikan tenaga kesehatan yang berkualitas dan profesional serta penempatannya.

Ghufron yang dalam kesempatan itu mendapat anugerah Faculty Award dari FK UGM menjelaskan banyak manfaat dari sistem AHS. UGM akan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran kedokteran dan kesehatan yang profesional, unggul, berkelas dunia dengan dukungan penelitian translational, dan transdisiplin.

"Dosen akan memiliki daya retensi tinggi dan kesejahteraan memadai dengan jam kerja yang lebih mendukung. Penelitian, inovasi, dan publikasi di jurnal internasional bereputasi, baik kuantitas dan kualitas, akan berkembang dengan baik karena didukung lingkungan akademik yang kondusif," papar Ali Ghufron.

Dalam kesempatan itu, Dekan FK UGM Teguh Aryandono menyatakan AHS telah menjadi cita-cita FK UGM yang mengintegrasikan dunia pendidikan akademik dengan rumah sakit yang disertai dengan kemampuan riset dan inovasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Teguh menjelaskan sepanjang perjalanannya, FK UGM terus melakukan inovasi dan terobosan agar lulusan FK UGM memiliki daya saing yang tinggi.