Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dexamethasone Obat untuk Pasien Covid-19 yang sudah Kritis

Atikah Ishmah Winahyu
17/6/2020 21:01
Dexamethasone Obat untuk Pasien Covid-19 yang sudah Kritis
PENELITI dari Universitas Oxford menemukan obat dexamethasone mampu menyembuhkan pasien covid-19 yang sedang dalam kondisi kritis atau parah(AFP)

PENELITI dari Universitas Oxford menemukan obat dexamethasone mampu menyembuhkan pasien covid-19 yang sedang dalam kondisi kritis atau parah. Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono menjelaskan, dexamethasone merupakan obat anti inflamasi yang banyak dipakai untuk peradangan, alergi, asma, dan lainnya.

“Pada waktu covid-19, pasien kritis yang butuh ventilator mengalami reaksi inflamasi yang kita sebut sebagai badai sitokin. Sebenarnya itu perlawanan dari tubuh, tetapi reaksi imun tubuh ini merugikan sehingga banyak yang meninggal, nah itu harus diatasi. Salah satunya dicoba dengan obat alergi anti inflamasi sederhana dexamethasone,” kata Pandu saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (17/6).

Baca juga: JK Siap Support Penuh Terapi Plasma Darah di Jatim

Pandu menjelaskan, setelah diuji, pasien yang diberi dexamethasone angka kematiannya lebih rendah dibandingkan pasien yang tidak diberi obat tersebut. Namun, dia menegaskan obat ini bukan berfungsi untuk menyembuhkan covid-19, melainkan hanya mengatasi inflamasinya saja.

“Sama-sama pakai ventilator misalnya, (pasien) yang tidak pakai dexamethasone kematiannya 40%, tapi yang pakai jadi hampir separuhnya, 25%. Jadi dia tidak menyembuhkan tapi hanya mengatasi inflamasi,” tuturnya.

Pandu mengatakan, obat ini sebenarnya sudah dipakai untuk menangani pasien kritis di Indonesia. Namun, diberikan hanya sementara karena obat ini juga mampu menurunkan fungsi imun.

Baca juga:Kesehatan Hewan Perlu Diperhatikan dalam Memutus Rantai Covid-19

“Itu hanya untuk yang kritis, tidak semua terapi covid-19 membutuhkan itu. Saya kira (obatnya) sudah dipakai, (penelitian) itu hanya bukti ilmiah. Jadi kalau sudah kritis saja umumnya pakai itu (dexamethasone), tapi itu kan menurunkan fungsi imun, bahayanya kan orang ragu-ragu karena ini kan virus jadi sepertinya kontradiksi. Tapi itu diberikan sementara ketika orang mengalami kondisi berat,” tandasnya. (Aiw/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya