Sudah 6 Tahun Janda Miskin Tinggal di Kandang Kambing

SEORANG janda, Ismawanti, 40, yang memiliki empat anak tinggal di kandang kambing, di Jalan Pipa Utama, Sari Rejo, Medan Polonia, Medan, Sumatra Utara. Mereka tinggal berdampingan dengan kambing sejak enam tahun lalu.

Kandang kambing itu pun bukan milik Ismawati melainkan milik warga lain, Ponirin. Ismawati mengaku tak punya uang untuk membayar sewa rumah.

"Dulu saya ngontrak. Karena enggak sanggup bayar, selalu diusir," kata Ismawanti, Senin (15/2).

Ia pun hanya mampu membangun gubuk berukuran sekitar 2x3 meter yang dindingnya ditutupi oleh plastik serta spanduk bekas sebagai pemisah dari kandang kambing. Disitulah ia merebahkan tubuhnya bersama dua orang anaknya yakni, Dini, 13, dan Adit 10.

"Dua orang lagi dulu tinggal disini, sekarang tinggal sama adik. Karena sudah besar mungkin malu tinggal disini. Yang paling besar sudah kerja, adiknya tinggal sama adik bantu-bantu disana," ujarnya.

Diki Purwanto, 18‎, dan Eni Megatrisnawati, 16 adalah nama anaknya yang pertama dan kedua. Diki, anak pertamanya setiap akhir pekan dan hari libur selalu mengunjungi ibunya. Tetapi hal tersebut tidak dilakukan Eni.

Untuk kebutuhan sehari- hari, Ismawanti bekerja membantu warga sekitar, seperti dengan mencuci gosok. Terkadang, dirinya juga memijat. Selain itu, sebagai imbalan agar tetap bisa berteduh dari panasnya matahri dan air hujan, ia dan keluarganya dipercaya menjaga 28 ekor kambing milik Ponirin dan kepala lingkungan setempat.

Pendapatannya dari bekerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pendapatan tersebut pun tak tentu nilainya. "Untuk jajan anak sekolah. Kalau untuk biaya sekolah, gratis. Sehari paling banyak 50 ribu kadang Cuma 20 ribu," kata dia.

Saat ini Dini masih duduk di kelas V SD, sedangkan si bungsu Adit kelas IV. Mereka menuntut ilmu di SD Amal Saleh, Karang Sari, Medan Polonia. Pihak Yayasan Amal Saleh membebaskan biaya pendidikan untuk kedua anaknya.