Populasi Satwa Langka Naik 3%

Puput Mutiara
25/1/2016 17:26
Populasi Satwa Langka Naik 3%
(ANTARA/Irwansyah Putra)
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novianto Bambang mengklaim, bahwa jumlah populasi satwa langka di Indonesia meningkat 3% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Contohnya, saat ini populasi banteng sekitar 1.500'an di Ujung Kulon dan Jawa Timur. Lebih dari 700 untuk anoa dan babi rusa," ujarnya saat acara pembukaan Workshop Global Species Management Plan (GSMP) untuk Banteng, Anoa, dan Babi Rusa di Bogor, Jawa Barat, Senin (25/1).

Menurut Novianto, peningkatan itu relatif signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Semisal, populasi banteng Jawa di Taman Nasional Baluran terus mengalami penurunan dari jumlah ratusan di tahun 2000 menjadi hanya tersisa 20 sampai 30 ekor pada 2012.

Lebih lanjut, ungkapnya, pemerintah kemudian mengambil inisiatif dengan menargetkan peningkatan jumlah populasi spesies hewan langka di Indonesia. Tidak hanya banteng, anoa, dan babi rusa tetapi ada 25 spesies yang ditargetkan naik 10% jumlahnya hingga tahun 2019.

"Ini tidak mudah, tapi kami sudah susun langkah-langkahnya melalui action plan (rencana aksi)," ucapnya.

Khusus untuk spesies banteng, anoa, dan babi rusa, papar dia, populasinya semakin kritis dan terancam punah. Hal itu diakibatkan adanya alih lahan dan penyerobotan, serta perburuan liar oleh warga tidak bertanggung jawab.

Untuk itu, pemerintah bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan pemerhati lingkungan tidak henti-hentinya terus melakukan sosialisasi. Masyarakat diimbau tidak melakukan perburuan demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

"Satwa itu dilindungi dan endemik. Harus kita jaga bersama-sama agar tetap ada dan meningkat populasinya," tutur dia. (Mut/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya