Detak Jantung dan Sakit Kardiovaskular

PENELITIAN terbaru di Amerika Serikat menunjukkan, detak jantung yang lebih lambat dari biasanya (bradikardia) tidak meningkatkan risiko penyakit jantung.

Jantung biasanya berdenyut antara 60 dan 100 kali per menit pada orang dewasa saat istirahat.

Jika mengalami kondisi medis bradikardia, jantung berdetak kurang dari 50 kali per menit.

Kondisi itu menyebabkan pusing, sesak napas, pingsan, atau nyeri dada karena jantung tidak memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh.

Tim peneliti menganalisis 6.733 responden berusia 45-84 tahun yang tidak memiliki penyakit kardiovaskular, tetapi beberapa dari mereka mengonsumsi obat hipertensi.

Mereka diamati selama lebih dari 10 tahun.

"Hasilnya, penelitian ini tidak menunjukkan hubungan potensial antara bradikardia dan tingkat kematian yang tinggi," ungkap peneliti.

Hasil studi itu dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association Internal Medicine.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Vicky