Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Utama Perum Bulog Budi Waseso menuturkan alokasi cadangan beras pemerintah (CBP) untuk korban bencana gempa dan tsunami Palu, Donggala, dan sekitarnya sudah disiapkan minimal 200 ton untuk setiap Provinsi dan 100 ton untuk setiap Kabupaten/Kota yang dapat memenuhi kebutuhan tanggap darurat seperti bencana alam dan rawan pangan.
"Bila merasa CBP yang digelontorkan kurang, kami siap menambah CBP sesuai permintaan dari Pemerintah," ujar Budi,melalui rilis yang diterima, Senin (1/10).
Di samping itu, Bulog juga menyediakan kebutuhan pangan pokok lainnya yang dibutuhkan masyarakat seperti daging beku, gula pasir, tepung terigu, dan minyak goreng.
Selain melalui CBP, Perum Bulog melalui program Bulog Peduli siap menyalurkan bantuan awal kepada korban gempa berupa daging senilai Rp250 juta, sembako, dan kebutuhan sandang lainnya.
Bantuan tersebut dari dana program Corporate Social Responsibility (CSR) Perum Bulog sebagai bentuk kepedulian Bulog kepada dampak gempa yang sangat membutuhkan bantuan.
"Kami juga siap mengerahkan bantuan tim kemanusiaan untuk membantu merehabilitasi psikologis dampak korban gempa," imbuhnya.
Gudang Bulog di Sulteng, dijelaskan Budi, ada beberapa yang mengalami kerusakan namun tidak signifikan seperti tembok yang retak dan pagar yang roboh.
Saat ini, stok beras yang tersedia di Sulteng sekitar 12-13 ribu ton. Dia meyakinkan jumlah ini aman untuk ketahanan stok beberapa bulan kedepan sehingga tidak ada perlu kekhawatiran masyarakat dan pemerintah daerah.
"Stok beras Bulog secara nasional lebih dari 2 juta ton, gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia siap menyalurkan stok tersebut bila sewaktu-waktu dibutuhkan pemerintah baik untuk bencana alam maupun untuk stabilisasi harga," pungkas Budi Waseso. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved