Rindu Terasi di Tanah Suci

TUMPUKAN bahan makanan tampak di ruang penyimpanan. Ketika memasuki ruangan aroma terasi sudah mulai tercium.

Saat petugas dapur di Bin Marta Catering menunjukkan barangnya, benar saja bahwa itu terasi, bahan makanan yang biasa dibuat sambal.

"Nah, ini menunjukkan bahwa cita rasa masakan katering haji adalah cita rasa Indonesia," kata Kepala Daerah Kerja Mekah, Arab Saudi, Endang Jumali dalam kunjungannya ke perusahaan katering yang terletak di kawasan Jabal Nur, Mekah, Senin (23/7).

Terasi atau belacan adalah bumbu masak yang terbuat dari ikan atau udang rebon yang difermentasikan.

Bentuknya seperti adonan atau pasta yang berwarna hitam atau coklat.

Kunjungan Endang ke sejumlah perusahaan katering dalam rangka mengecek kesiapannya untuk melayani jemaah haji Indonesia yang bergerak dari Madinah ke Mekah pada Kamis (26/7) mendatang.

Endang didampingi Kepala Seksi Katering Daker Mekah Evy Nuryana dan Tim Pengawas Makanan dari Kementerian Kesehatan.

Bin Marta Catering adalah salah satu dari 36 perusahaan katering yang akan menyediakan katering bagi 204 ribu jemaah Indonesia.

Perusahaan yang sudah menjadi langganam Kemenag sejak 2015 itu akan menyiapkan 6.000 porsi tiap jam makan atau 12 ribu porsi untuk makan siang dan malam. “Kami memiliki 7 juru masak, 6 tenaga penyiap bahan baku dan 30 tenaga pengemas makanan,” ujar Karma, juru masak Bin Marta Catering asal Bogor ini.

Karma telah bekerja di perusahaan tersebut sejak 15 tahun yang lalu Selain terasi, ada juga kecap, jahe, tempe, buncis, dam sebagainya yang diimpor dari Indonesia.

Sebelum ke Bin Marta Catering, Tim juga mengunjungi Perusahaan Al Juman di Batha Quraisy, Mekah.

Menurut Evy Nuryana adanya terasi bukan berarti akan dibuat sambal, melainkan buat bumbu penyedap makanan, seperti buat sayur buncis.  (OL-1)