Dorong CSR demi Cegah Dini Kebakaran Hutan

UPAYA mencegah kebakaran hutan dan lahan sejak dini penting dilakukan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun mendorong perusahaan-perusahaan untuk bisa mengaplikasikan tanggung jawab sosial mereka CSR dengan menyosialisasikan kepada warga untuk menjaga hutan dari kebakaran.

"Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan atau tambang tidak bisa lepas tangan begitu saja. Mereka harus memberikan sosialisasi kepada warga sekitar agar sama-sama menjaga hutan dari kebakaran," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles Brotestes Panjaitan, di Jakarta, Senin (5/6).

Rafles menjelaskan, salah satu penyebab utama terjadinya kebakaran hutan ialah kelalaian atau kesengajaan warga yang ingin membuka lahan. Banyak warga yang masih beranggapan membakar lahan merupakan cara terbaik untuk membuka lahan dengan murah dan cepat.

"CSR harus digunakan untuk membina masyarakat agar tidak membakar lahan," jelasnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, turunnya angka titik panas salah satunya berkat program CSR dari perusahaan. Saat ini cukup banyak perusahaan-perusahaan besar yang telah melakukan CSR dengan memberikan insentif ratusan juta rupiah kepada warga yang bisa menjaga desanya dari kebakaran hutan.

"Dalam satu tahun tidak terjadi kebakaran hutan, diberikan Rp100 juta oleh perusahaan. Namun bentuknya bukan uang, tapi sarana umum, benih, maupun pupuk," terangnya. (X-12)