Kebudayaan yang Konstruktif Dibentuk Dari Membaca

MEMBACA akan membuat seseorang terbuka terhadap ilmu pengetahuan. Dengan terbukanya wawasan dan ilmu pengetahuan, akan tercipta suatu kebudayaan masyarakat yang gemar belajar.

Kegemaran akan membaca, menurut Dewi 'Dee' Lestari, akan membentuk masyarakat yang mampu berpendapat secara konstruktif, dan juga lebih inklusif.

"Karena dalam membaca ada proses dialogis yang berjalan antara si pembaca dan apa yang ia baca. Semakin sering ia melakukannya dan semakin beragam bacaannya, otomatis dinamika ilmu dalam khazanah pribadinya juga semakin kaya. Dan jika hal tersebut dilakukan oleh mayoritas masyarakat, otomatis pula terbentuk kebudayaan yang sejalan," ujar Dewi, Selasa (16/5).

Dee merupakan sosok multi talenta. Dia dikenal sebagai penulis, penyanyi, sekaligus pencipta lagu.

Setiap karya yang dihasilkan olehnya tidak terlepas dari buku-buku yang dia baca. “Saya menentukan apa yang saya tulis, gaya yang saya adopsi, preferensi yang saya suka, sumber utamanya adalah dari hal-hal yang saya baca sepanjang hidup,” paparnya.

Dewi mengatakan lebih lanjut, sumber inspirasi utamanya dalam berkarya adalah kehidupan sehari-hari, informasi, ataupun peristiwa yang terjadi pada dirinya dan di sekitarnya. Karena kegemarannya dengan buku, tentu saja ia memiliki buku favorit tersendiri, yang berbeda-beda pada setiap fase kehidupannya.

“Setiap masa saya memiliki buku-buku favorit yang berbeda. Pada masa kecil, saya banyak dipengaruhi oleh buku-buku Enid Blyton dan komik. Waktu remaja, saya banyak membaca buku-buku serial, dari mulai serial silat sampai komik Jepang. Waktu dewasa saya mulai tertarik buku-buku puisi, nonfiksi, filsafat, spiritualitas, dan sains modern. Kesemuanya itu memberikan kontribusi terhadap gaya maupun preferensi tema menulis saya sekarang,” ungkapnya.

Oleh karena membaca banyak memberikan pengaruh positif bagi kehidupan seseorang, Dewi berharap masyarakat khususnya di daerah-daerah bisa memiliki kemudahan akses terhadap buku dan kegiatan membaca. Dan hal ini merupakan tugas besar untuk dipikul oleh pemerintah maupun dari tingkat keluarga.

“Dari pemerintah, tugasnya adalah menciptakan ekosistem yang lebih baik untuk industri, kesejahteraan penulis, dan kreativitas. Untuk di level keluarga, membaca harus dijadikan sebuah kebiasaan, buku dijadikan sesuatu yang punya nilai, representasi dari kebersamaan dan kegiatan yang menyenangkan, agar kebiasaan membaca menjadi satu aktivitas yang rutin bahkan dinanti-nanti," tegasnya.

Dewi juga tidak lupa mengimbau agar setiap keluarga dapat menyediakan buku-buku berkualitas di rumah untuk bisa dibaca khususnya oleh anak-anak. “Rutinlah mengadakan buku di rumah, baik membeli atau meminjam ke perpustakaan. Jadikan kegiatan membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan.” (OL-4)