Pengguna Medsos Harus Kritis

JUMLAH pengguna jaringan internet di Indonesia mencapai 132 juta orang. Mereka diharapkan dapat memanfaatkan internet secara positif dan produktif. Khususnya dalam menggunakan media sosial (medsos), mereka diimbau bersikap selektif dan kritis.

"Medsos jangan menjadi candu dan ajang ngobrol semata. Akan tetapi, dapat memberikan manfaat. Apalagi, para wisudawan Universitas Terbuka (UT) yang kebanyakan guru di sini. Sebaiknya medsos digunakan dengan kritis, seleksi informasi secara benar dan positif," kata Guru Besar Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Ibnu Hamad, pada seminar Literasi Informasi di Era Digital di Kampus UT, Tangerang Selatan, Banten, kemarin (Senin, 15/5).

Acara tersebut dihadiri Rektor UT Tian Belawati, dosen Universitas Pelita Harapan Dharma Gustiar Baskoro, dan 500 wisudawan UT dari kalangan guru.

Menurut Ibnu, berpikir kritis mencakup kesediaan untuk memikirkan ulang apa yang kita pikirkan berdasarkan informasi yang kita dapat. Bukan sebatas mengkritik pihak lain.

"Dengan berpikir kritis kita bersikap selektif terhadap informasi yang masuk dan tidak mudah percaya dengan kabar yang diterima," cetusnya.

Sementara itu, melek informasi secara profesional, lanjutnya, mendorong kita untuk melakukan forensik komunikasi, yakni mengungkap apa yang muncul di balik pesan atau informasi yang masuk.

"Semua bentuk informasi kita analisis dengan jeli dulu sehingga kita tidak terbawa arus dan jadi korban, tapi sebaliknya mendapat manfaat dari informasi tersebut," tandasnya.

Pada kesempatan sama, Rektor UT Tian Belawati meresmikan peluncuran layanan bahan ajar digital interaktif yang merupakan bahan ajar berformat digital.

Layanan itu memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh materi kuliah dengan menggunakan ponsel pintar atau tablet Android. Bahan ajar itu diperkaya dengan fitur multimedia.

"Bahan ajar digital interaktif ini kita harapkan dapat menarik mahasiswa untuk mempelajari materi bahan ajar dengan media yang sesuai dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi," kata Tian.

Bahan ajar digital interaktif itu dapat diakses mahasiswa program magister manajemen daring mulai Juli mendatang. (Bay/H-3)