Pemerintah Jamin SBMPTN Aman

KEMENTERIAN Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dan Dikti) menjamin pelaksanaan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) yang dimulai pada hari ini bakal berlangsung aman.

Mereka telah berkoordinasi dengan panitia mengantisipasi serangan ransomware wannacrypt atau wannacry terhadap komputer yang digunakan peserta untuk mengikuti ujian.

"Ya, ini tanggung jawab Pak Dirjen mengamankannya. Itu yang sekarang di bidang kesehatan mudah-mudahan telah aman dan kami sudah berkoordinasi dari kemarin dengan panitia pelaksanaan SBMPTN. Telah siap mengantisipasi masuknya malware ransomeware saat tes," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir di Banda Aceh, Aceh, kemarin (Senin, 15/5).

Bahkan, mereka akan langsung memantau pelaksanaan SBMPTN di Palu, Sulawesi Tengah, terkait dengan perkembangan masuknya virus tersebut. Selanjutnya pada 17 Mei akan dilakukan peninjauan di Makassar.

"Sudah aman dari masuknya malware, akan kita cek di Palu. Malam nanti kami akan dampingi Presiden, dan pagi-nya akan mengecek penerimaan mahasiswa di Palu," sebutnya.

Ia menyebutkan langkah antisipasi yang dilakukan bila virus tersebut menyerang server SBMPTN ialah dengan mempersiapkan sistem penggunaan kertas.

Peserta yang menggunakan sistem komputer saat tes, jika komputernya terserang virus, akan langsung dialihkan ke sistem berbasis kertas sehingga tidak mengganggu pelaksanaan tes.

"Jika CBT (computer based test) berdampak failed atau gagal, langsung kami masukkan berdasarkan paper based test (PBT). Jadi itu telah kami siapkan antisipasi jika CBT failed."

Ia menambahkan, saat ini akun untuk tes berbasis komputer masih offline sehingga tidak bisa dimasuki virus tersebut. Komputer akan mulai dioperasikan saat pelaksanaan SBMPTN besok.

"Ini belum bisa di-instal semua. Jika telah di-instal, tapi semua offline dan dioperasikan. Nanti kalau besok mulai baru di-online-kan, ini yang harus kita jaga sehingga tidak akan terjadi virus yang sangat poluler tersebut. Bahkan pengawas juga sudah siap," paparnya.

Isu peretasan juga tidak memengaruhi SBMPTN di Semarang. Panitia menyatakan, "Memang ujiannya ada yang online, tetapi terbatas atau lokal. Artinya, roaming-nya terbatas untuk wilayah kampus saja," kata Ketua Pelaksana Panlok 42 SBMPTN Semarang Prof Muhammad Zainuri DEA di Semarang, kemarin.

Ancam calo
Berdasarkan pengalaman setiap tahunnya, Muhammad Nasir juga mengaku telah mengatisipasi segala kemungkinan terjadi termasuk urusan calo dalam seleksi SBMPTN.

"Jangan berbuat curang, kami terus mengatisipasi dari tahun ke tahun. Begitu pelanggaram terjadi, kami akan berurusan dengan pidana. Apalagi ini rahasia negara. Bahkan, calo yang pernah ketangkap selalu saya pidanakan," tegasnya.

Tahun ini 797.023 peserta mengikuti SBMPTN. Mereka memperebutkan 128.085 kursi dari 85 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Ada dua jenis tes dalam ujian yakni ujian tertulis (paper based test) dan ujian berbasis komputer. Hasil ujian SBMPTN akan diumumkan pada 13 Juni 2017.(Ant/H-5)