Keberagaman Adalah Rahmat

Arv/H-3
08/5/2017 03:11
Keberagaman Adalah Rahmat
(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

MULTIKULTURALISME di Indonesia merupakan bagian dari sejarah bangsa.

Dulu, para pejuang dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) bersatu bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Sudah selayaknya kini perbedaan dilihat sebagai sebuah rahmat, alasan untuk bertemu, memperkaya, dan bersolidaritas.

Demikian disampaikan Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Pius Riana Prapdi saat dijumpai dalam acara Joyful Run & Walk 2017, di Tangerang, Banten, kemarin.

Lebih lanjut ia mengatakan perbedaan dan keberagaman di Indonesia mestinya dirayakan.

Indonesia adalah negara yang sangat plural.

Perbedaan suku, bahasa, dan agama itulah yang membuat Indonesia menjadi Indonesia.

Pius yang juga uskup di Keuskupan Ketapang itu menambahkan, untuk merayakan keberagaman itu, para pemuda, termasuk pemuda Katolik, memiliki peran penting.

Mereka berperan sebagai agen perubahan.

"Para pemuda saat ini memiliki sebuah potensi yang sangat besar. Kreativitas tak terbatas. Akan tetapi, masih banyak yang belum memiliki kepercayaan diri. Penyebabnya yakni keterbatasan pendidikan, kesenjangan-kesenjangan yang rentangnya sangat jauh, sehingga kapasitas potensi mereka belum benar-benar dimaksimalkan."

Hal itu pula yang mendorong Federasi Konferensi Waligereja Asia menggelar perhelatan Asian Youth Day (AYD) setiap tiga sampai lima tahun sekali sejak 1999.

AYD diikuti kaum muda Katolik dari seluruh Asia.

Ketua Umum AYD 2017 Romo RD Antonius Haryanto menambahkan tahun ini AYD ke-7 yang berlangsung pada 30 Juli-6 Agustus 2017 di Yogyakarta.

"Nuansa persaudaraan dan kekeluargaan selama AYD diharapkan membantu Orang Muda Katolik mengembangkan diri, mempromosikan budaya, menumbuhkan solidaritas, dan komitmen untuk mewujudkan masa depan global yang lebih baik."

Kegiatan Joyful Run & Walk itu juga merupakan bagian dari rangkaian AYD 2017.

Acara itu diikuti lebih dari 5.500 peserta dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya