Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kemendikbud Terapkan Pembaruan Sistem Pembelajaran

Liliek Dharmawan
27/4/2017 13:03
Kemendikbud Terapkan Pembaruan Sistem Pembelajaran
(MI/Liliek Dharmawan)

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bakal menerapkan pembaruan sistem pembelajaran pada tahun ajaran baru pada 2017/2018 mendatang. Pembaruan itu di antaranya adalah 8 jam di sekolah dengan penguatan pendidikan karakter. Selain itu, pada Sabtu tidak ada kegiatan belajar mengajar melainkan ekstrakulikuler.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa pada tahun ajaran baru mendatang ada perubahan dalam sistem pembelajaran di sekolah baik SD maupun SMP.

"Nantinya, waktu siswa di sekolah 8 jam. Namun demikian, saya ingin mata pelajaran justru dikurangi. Misalnya, setiap harinya hanya ada 3 mata pelajaran. Sehingga dari 8 jam tersebut, 2 jam adalah mata pelajaran sedangkan 6 jam lainnya adalah berbagai macam kegiatan penunjang. Pada akhir pekan atau Sabtu, tidak ada mata pelajaran, hanya kegiatan ekstrakulikuler," jelas Mendikbud usai meluncurkan Penguatan Pendidikan Karakter tingkat SD di Kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Banyumas, Jawa Tengah, hari ini.

Dijelaskan oleh Mendikbud, nantinya memang mata pelajaran akan dikurangi baik untuk SD maupun SMP. Para siswa akan lebih banyak mengikuti berbagai macam kegiatan di luar mata pelajaran misalnya membaca, keterampilan dan lainnya.

"Untuk siswa SMP, proporsinya adalah 70% pendidikan karakter dan 30% lainnya adalah mata pelajaran biasa. Sementara untuk SMP, pendidikan karakternya 60% dan pelajaran biasa 40%," katanya.

Dikatakannya, cara pengajarannya pun harus berbeda. Sebab, nantinya akan lebih menekankan cara belajar siswa aktif (CBSA). "Jadi nantinya guru yang ceramah di dalam kelas harus dikurangi dan digantikan dengan siswa yang aktif. Guru harus membangkitkan kreativitas belajar. Guru sebagai motivatior, inspirator dan katalisator," ujarnya.

Menurut Mendikbud, pendidikan karakter memang menjadi prioritas dalam pendidikan dasar sebagai bagian dari revolusi mental. Dalam praktiknya di sekolah, setiap akan memulai mata pelajaran harus dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sedangkan pada akhir mata pelajaran sebelum pulang juga menyanyikan lagu nasional lainnya. "Jadi nantinya lagu kebangsaan harus dinyanyikan saat memulai pelajaran dan ditutup dengan lagu nasional," tegasnya.

Kegiatan semacam itu, lanjut Mendikbud, merupakan bagian kecil dalam membentuk pemimpin. Para siswa harus secara bergiliran untuk menjadi pemimpin menyanyi dan berdoa. "Sekolah perlu memberikan kesempatan bagi siswa untuk siap menjadi pemimpin di masa depan. Sehingga nantinya bakal lahir para pemimpin bangsa di masa depan. Saya memprediksi pada 2045 mendatang akan panen para pemimpin bangsa yang tahan banting dan mampu bersaing dengan negara lainnya," kata Mendikbud. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya