Dari Gelap Menuju Terang

SARJI, 56, tidak dapat menyembunyikan raut kegembiraan di wajahnya. Penarik becak yang menjadi langganan para pedagang Pasar Klewer, Kota Surakarta, Jawa Tengah, itu kebanjiran order mengantarkan barang pesanan ke mobil pembeli.

"Di pasar sementara dulu biasanya cuma 2-3 kali nganter barang, tapi sejak pagi sampai siang sudah 5 kali," kata dia dengan senyum lebar, kemarin.

Sarji sebelumnya mangkal di Alun-Alun Utara Keraton Surakarta. Setelah bangunan baru Pasar Klewer diresmikan Presiden Jokowi Jumat (21/4), ia pun kembali ke pangkalannya semula di depan pasar tekstil dan sandang terbesar di Jawa Tengah itu.

Kegembiraan juga dirasakan Agung, salah satu pedagang pakaian di pasar itu. Pembukaan kembali pasar menjelang Lebaran, menurutnya, sangat pas karena mereka berpeluang meningkatkan penjualan. "Ini masa terbaik kami untuk meraih omzet lebih besar. Dengan bangunan baru yang lebih nyaman dan bersih, saya berharap pengunjung Pasar Klewer lebih ramai," ujarnya.

Sarji dan Agung hanyalah sebuah potret kecil betapa Pasar Klewer memberikan penghidupan bagi banyak orang. Ada penarik becak, tukang angkut barang, petugas parkir, pedagang makanan, para penyuplai, dan tentu saja para pedagang yang bernaung di dalamnya.

"Pasar Klewer ini ibarat jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat mendampingi Jokowi meresmikan bangunan baru dan pembukaan kembali pasar yang berdiri sejak 1971 itu.

Pasar Klewer terbakar pada akhir 2014 dan pembangunan dimulai lagi pada 2015 dengan total anggaran Rp157,8 miliar. Kini pasar itu menampung 1.694 pedagang lama dan 945 pedagang pelataran. Ferdinand/X-7