BRG Bekali Wawasan Lingkungan dan Sosial Fasilitator DPG

GUNA mengakomodir kebutuhan satu juta hektare lahan masyarakat yang berada dalam areal restorasi gambut, Badan Restorasi Gambut (BRG) menyelenggarakan pelatihan dan pembekalan kepada fasilitator restorasi gambut di tingkat desa dan tenaga pemetaan partisipatif dan pemetaan sosial.

Sebagai tahap awal, pelatihan tersebut dihadiri 241 peserta dari 7 provinsi yang akan melakukan pendampingan di wilayah yang disebut Desa Peduli Gambut (DPG) tersebut. Para peserta pelatihan ini akan ditempatkan di 75 desa yang terletak di dalam dan sekitar areal target restorasi gambut tahun 2017 ini.

“BRG melakukan restorasi gambut di tingkat tapak bersama masyarakat. Para fasilitator berperan penting untuk ini. Mereka antara lain bertugas membantu sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat desa," ucap Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna A Safitri dalam pelatihan di Jakarta, Senin (17/4).

Myrna menambahkan para peserta pelatihan nantinya akan bersinergi dengan pendamping desa untuk memfasilitasi penyusunan perencanaan desa yang memperhatikan aspek restorasi gambut. "Demikian pula para fasilitator akan mendampingi pembentukan dan penguatan kelembagaan masyarakat termasuk kelembagaan ekonomi seperti Badan Usaha Milik Desa”, ucap Myrna.

Ditambahkan, para fasilitator desa ditekankan untuk memiliki kemampuan bekerja sama dengan pendamping desa yang telah ada. Selain fasilitator desa, pelatihan juga melibatkan tenaga pemetaan partisipatif dan pemetaan sosial.

Nantinya, mereka akan membantu masyarakat membuat peta desa secara partisipatif dan mengumpulkan informasi dan data sosial yang dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan desa dan kegiatan restorasi gambut.

"Menyusul penempatan ini, BRG akan menambah lagi keberadaan fasiitator desa di 100 desa lain, bekerja sama dengan kelompok masyarakat sipil," imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Ekosistem Rawa Gambut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Huda Achsani saat ditemui dalam kesempatan yang sama menyatakan pemulihan gambut tidak hanya dilakukan pada gambut secara fisik saja, melainkan juga kepada ekosistem di atasnya. Untuk itu, dirinya memandang penting adanya fasilitator yang juga membantu merestorasi ekosistem gambut dan masyarakat di atasnya.

Berdasarkan data BRG, terdapat 605 desa di area restorasi gambut yang masuk dalam skema kemitraan masyarakat dengan perusahaan.

Luas kawasan yang menjadi target restorasi mencapai 282.189 hektare. Untuk itu, dibutuhkan revisi rencana kerja dan usaha perusahaan dengan memperhatikan zonasi budidaya dan lindung kawasan gambut mereka.

"Jadi ada 3 ruang kelola, lingkungan, usaha dan sosial. Kalau untuk sosial ini ada 20 persen disesuaikan untuk pemberdayaan masyarakat," ucap Huda. (OL-3)