Dian Pelangi Tampilkan Keberanian Sosok Perempuan

DESAINER Dian Wahyu Utami, 25, atau lebih dikenal dengan nama Dian Pelangi, kembali memamerkan hasil rancangannya yang bertajuk Gelora Dara di ajang bergengsi Jakarta Fashion Week (JFW) 2017 yang digelar di pelataran Senayan City, Jakarta, kemarin.

Pendiri lini busana Dian Pelangi Fashion itu menjelaskan, kali ini, setiap detail dari 12 koleksi yang ia tampilkan lebih menonjolkan kesan berani dari sosok perempuan.

Hal itu sebagaimana direpresentasikannya melalui penggunaan songket Palembang yang terbilang kaku.

"Biar kesannya lebih melambangkan keberanian dan tangguh. Perempuan itu kan harus kuat, selain ekspresif, dan juga mampu menginspirasi banyak orang," ujarnya saat tampil sebagai salah satu desainer yang didaulat Wardah untuk tampil di acara Youniverse di ajang JFW 2017.

Kendati mengaku sesuai dengan karakternya sebagai perempuan yang berani, perempuan kelahiran Palembang, 14 Januari 1991 itu tak menampik bahwa desain yang dibuatnya kali ini sedikit berbeda dan keluar dari ciri khas seorang Dian Pelangi yang identik dengan warna-warna cerah dan ceria.

Dominasi warna dasar putih yang dipercantik dengan motif keemasan, menurutnya, lebih sesuai untuk menggambarkan keberanian.

Perpaduan warna itu juga mengesankan bahwa di balik sisi lembut perempuan Indonesia tersimpan jiwa-jiwa pemberani yang sanggup menginspirasi.

"Di awal-awal (proses mendesain koleksi ini) sulit karena biasanya tampil dengan warna-warna berani. Justru di sini harus menekan kebiasaan itu dulu meskipun temanya brave, tapi dibuat enjoy saja," tuturnya mengisahkan proses kreatifnya.

Beruntung, perempuan berusia 25 tahun itu memiliki para sahabat sesama desainer yang kerap membantunya di berbagai kesempatan.

Baginya, sosok Zaskia Sungkar, Ria Miranda, dan Barli Asmara yang juga tampil di acara tersebut bukanlah kompetitor di dunia fasyen, melainkan rekan diskusi yang asyik.

Kolaborasi

Dian menuturkan, saking kompaknya lantaran sering terlibat dalam satu kegiatan yang sama, terutama dengan Zaskia dan Barli, mereka tak sungkan menyebut diri mereka sebagai ZDB yang merupakan singkatan nama depan mereka Zaskia, Dian, dan Barli.

"Welcoming new member, Ria Miranda. Entah mungkin nanti namanya menjadi ZDBR. Harapannya, ke depan kita akan lebih sering berkolaborasi lagi," ucapnya sembari berkelakar.

Tidak hanya dengan sesama desainer, lanjut Dian, seorang desainer juga tidak bisa terlepas dari penata rias.

Make up menjadi salah satu unsur terpenting penunjang penampilan model yang tampil mengenakan baju hasil rancangan para desainer.

"Ibarat jodoh, sebagus apa pun desain bajunya, tapi kalau make up-nya enggak menunjang, juga fatal. Untuk menampilkan sisi berani dari rancangan saya, misalnya lipstik yang dipakai sengaja dipilih warna merah menyala," cetusnya.

Ia pun menuturkan, pergelaran bergengsi semacam JFW juga bisa menjadi wadah bagi para desainer untuk dapat berkolaborasi dengan sejumlah pihak terkait lainnya.

Di samping itu, juga sebagai ajang menampilkan karya-karya terbaik desainer dalam negeri.

(H-3)