Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKTRIS dan produser Marcella Zalianty, 44, pernah merasakan perjuangan yang amat berat ketika harus menghadapi putra keduanya, Ayrton Magali Sastra Soeprapto, divonis mengidap tumor otak.
“Itu salah satu ujian terberat bisa dikatakan dalam perjalanan hidup aku. Karena biasanya kita sebagai orang tua, anak panas aja paniknya kayak apa. Jadi bisa dibayangkan saat itu mungkin challenge-nya penyakit yang dialami itu penyakit yang tidak terlalu umum, saat itu pengetahuan kita belum terlalu banyak,” kata Marcella dalam wawancara di YouTube Media Indonesia.
Ia mengungkapkan, kejadian itu terjadi pada 2014. Saat itu, Magali baru berusia 1 tahun kurang sebulan. Beberapa gejala, sebenarnya dirasakan Marcella sudah cukup nampak. Diawali dengan penurunan keaktifan hingga rewel.
Baca juga : Michael Bolton Istirahat Pascaoperasi Tumor Otak
Ia pun sering kali memeriksakan anak lelakinya itu ke dokter,
Baca juga : Kirsten Dunst Menghindari Jatuh di Karpet Merah Oscar 2024 dengan Gaya Anggunnya
Namun, dokter hanya bilang bahwa itu penyakit flu biasa. Namun, karena gejala yang terus berulang, istri pembalap Ananda Mikola itu mulai menaruh kecurigaan. Dia meyakini ada indikasi yang tidak umum yang dialami putranya. Ia merasa bahwa anaknya menahan rasa sakit setiap malam, karena banyak melakukan gerakan berulang.
“Endingnya tiga hari berturut-turut dia muntah, jadi gak bisa makan kan. Mau gak mau agak dehidrasi. Ini udah mulai agak kehilangan kesadaran. Tapi kita pikirnya anak muntah, dehidrasi kan lemes banget. Tapi sampai gak nangis, rewelnya hilang,” ucapnya.
Ia pun kembali membawa Magali ke dokter. Namun, ketika dicek darah hasilnya baik dan dokter tidak mengindikasikan adanya penyakit yang parah.
Baca juga : Da’Vine Joy Randolph Raih Penghargaan Aktris Pendukung Terbaik di Oscars 2024
Namun, tidak beberapa lama kemudian, putranya kejang setelah makan. Akhirnya, ia pun membawa putranya ke rumah sakit untuk selanjutnya di MRI, dan benar, bahwa di kepala putranya ada massa yang cukup besar, yakni tumor.
“Saat kita menandatangani surat untuk MRI, itu kan ada yang namanya untuk dimasukin cairan supaya bisa lebih jelas untuk melihat. Itu begitu tanda tangan kontrak udah seram banget karena segala risikonya mengerikan banget. Tapi kita gak punya pilihan. Dan akhirnya terdiagnosis itu dan itu membuat kita super shock gak percaya,” ungkapnya.
Perjalanan Marcella menyembuhkan sang putra dikatakannya sangat panjang. Setelah menemukan dokter dan rumah sakit yang tepat, Magali pun akhirnya dioperasi.
Baca juga : Liza Koshy Tetap Senyum Usai Jatuh Dramatis di Karpet Merah Oscars 2024
Operasi pengangkatan tumor itu berjalan selama 6 sampai 7 jam. Putranya pun baru sadar 10 jam kemudian. Di tahun itu, Magali pun berhasil sembuh dan bisa berkegiatan seperti biasa. Ia bersama sang suami pun terus berupaya melatih kemampuan motorik dan sensorik Magali agar bisa berfungsi seperti biasa.
“Proses itu membuat kita sebagai orangtua belajar banyak, karena di situ secara emosional, secara psikologi, tapi kita harus bisa berpikir dengan logis, berpikir sehat, dan harus keputusan harus diambil begitu cepat setiap waktunya. Itu kayak emergecy, dan itu gak gampang,” ucap dia.
Tidak cukup sampai di situ, Magali pun kembali mengalami kekambuhan pada 2015. Hal itu ditandai dengan menurunnya aktivitas fisik.
Baca juga : Kementerian Sosial Bantu Pengidap Tumor Warga Garut
Di situ, Magali pun kembali di MRI. Rupanya, ada kista yang menempati ruang yang tadinya diisi tumor di kepalanya. Ia pun mengatakan dokter bilang masih ada sisa tumor dari operasi sebelumnya yang sangat sulit untuk diambil.
“Akhirnya dilakukan operasi kedua, lebih lama lagi 10 jam. Jalannya kebuka, sisa yang nempel letaknya di batang otak, jadi deg-degan nunggu 10 jam saya cuma bisa dzikir dan berdoa. Kemudian ketika selesai dipanggil, jawabannya, kita pikir ini akan menjadi yang terakhir dan selesai. Tapi ternyata dia gak bisa ngambil semuanya banget, ini melekat dengan batang otak yang menjadi alat vital bagi semua fungsi organ dia,” ucapnya.
Waktu pun berlalu. Segala perjuangan Marcella untuk menyembukan Magali kini membuahkan hasil. Putranya kini sudah berusia 11 tahun dan bisa berkegiatan seperti biasa. Ia pun sering menghabiskan waktu bersama putranya yang kini memiliki hobi bermain golf.
“Jadi setelah operasi kedua, dia harus rutin kontrol MRI 3 bulan sekali, dan membaik jadi kontrol 6 bulan sekali, dan terus membaik jadi kontrol setahun sekali. Kalau melihat dia tumbuh sekarang, gak akan ada yang nyangka bahwa dia pernah mengalami kejadian seberat itu,” pungkas Marcella. (Z-1)
Suzy akan memerankan karakter Song Jung Hwa, yang digadang-gadang adalah vampir.
Indah Permatasari menambahkan, ketika SD, dia banyak bermain iklan. Setelah itu, ketika memasuki bangku SMP, dia mulai banyak bermain sinetron.
Christine Hakim mengatakan belajar banyak hal di setiap langkahnya dan film merupakan sekolah dan universitas baginya.
"Melalui kekuatan teater, kami berharap mampu menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai warisan sejarah perjuangan bangsa kita."
Sebelumnya, Hana Saraswati lebih sering terlibat dalam film bergenre horor yang berhasil melambungkan namanya.
Putri Marino menganggap kebaya sudah menjadi hal yang lumrah baginya karena terbiasa mengenakan kebaya saat mengikuti upacara adat di kampung halaman orangtuanya.
Pemeriksaan yang ada, mulai USG, CT scan, MRI, tumor marker dan sebagainya hanya bisa menentukan kondisi saat pemeriksaan tapi tidak bisa memperkirakan 1-2 tahun ke depan.
Hidung merupakan salah satu komponen penting dalam tubuh yang berfungsi untuk keluar masuknya udara dalam tubuh manusia. Hidung juga tak lepas dari penyakit, salah satunya tumor hidung.
Dengan bedah robotik, operasi penyakit kandungan seperti kista dan miom menjadi lebih efektif. Waktu pemulihan pasien pun lebih cepat.
Mioma atau tumor jinak dalam kandungan tidak memengaruhi kesehatan janin karena tidak terhubung secara langsung. Demikian juga dengan kista.
Faktor penyebab antara lain sistem imun yang rendah.
Tujuan radioterapi untuk menghancurkan sel kanker, baik secara langsung seperti pemutusan rantai DNA maupun secara tidak langsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved