Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENTAS pertunjukan teater 'Monologue Project' dari Regina Art sukses digelar di Oslo, Norwegia, Jumat (26/10) waktu setempat. Pementasan yang didukung Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Islandia, serta Nordic Black Theatre tersebut menampilan monolog berjudul 'Cotton Candy' yang dibawakan Joane Win dan 'Besok atau Tidak Sama Sekali' oleh Wawan Sofwan.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Islandia Bapak Teuku Faizasyah memberikan apresiasi atas pertunjukkan kali ini. "Regina Art Monologue Project ini adalah konsep teater yang memberikan pemahaman tentang suatu peristiwa dan dibawakan dengan sangat baik. Selamat dan sukses untuk misi budaya selanjutnya," ungkap Teuku Faizasyah.
Sedangkan Andis Faizasyah mengatakan penampilan Joane Win luar biasa dan sangat menjiwai perannya sebagai Lisa. Menurutnya, Joane mampu memberikan gambaran banyak korban kekerasan seksual yang masih menuntut keadilan sesuai dengan kalimat terakhir dalam monolog 'Cotton Candy'.
Seniman Norwegia Cliff Moustache menilai pementasan ini mengangkat dua tema monolog yang menarik. Dikatakan, 'Cotton Candy' ceritanya sangat kuat dan bagus.
"Joane Win mampu dengan baik menceritakan kisahnya, teknik bermain dan emosinya membuat kita percaya bahwa dia melewati peristiwa yang traumatis. Sepertinya ini banyak dialami oleh perempuan di seluruh dunia. Jadi ini adalah isu global yang penting untuk diangkat," ungkapnya.
Sedangkan monolog 'Besok atau Tidak Sama Sekali' dinilainya juga sangat penting karena Soekarno adalah salah satu legenda pendiri bangsa Indonesia, sangat menarik melihat apa yang terjadi serta taktik yang dilakukan oleh seorang pemimpin bangsa pada saat itu. "Wawan Sofwan sebagai aktor yang hebat, sangat mirip dengan Soekarno, dan setelah selesai kemudian mengajak seluruh penonton menyanyikan lagu Indonesia Raya dapat terlihat kebanggaan tersendiri pada warga Indonesia yang ada di Oslo, itu adalah akhir pertunjukan yang yang sangat kuat dan bagus." ujar Cliff.
Di sisi lain, Joane Win, yang juga menjabat sebagai Produser Regina Art Monologue Project berharap pementasan Monologue Project ini tidak sekedar memberikan ungkapan kata-kata kepada para penonton. "Namun juga dapat memberikan nilai-nilai edukasi tentang kehidupan sosial, kemanusiaan, moral, dan nasionalisme," jelasnya.
Selanjutnya, pertunjukan Regina Art Monologue Project akan digelar kembali pada 3 November mendatang di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda. (RO/R-2)
Melalui bukunya berjudul Forged, pegiat pendidikan Anggie Setia Ariningsih, mengajak semua orang mewujudkan Indonesian Dream, terutama generasi muda untuk terus berkarya dan bangkit.
Regina Art Monologue Project yang menampilkan monolog berjudul 'Cotton Candy' yang dibawakan Joane Win dan 'Besok atau Tidak Sama Sekali' oleh Wawan Sofwan, pentas di kota Den Haag, Belanda.
Berlin menjadi kota pertama dalam rangkaian pementasan Monologue Project dan digelar pada 12 Oktober 2023.
Pementasan monolog berjudul Cotton Candy dan Besok atau Tidak Sama Sekali di 5 negara Eropa berlangsung mulai 9 Oktober
SETELAH sukses dengan pementasan di Indonesia, Meksiko dan Amerika Serikat, Regina Art Monologue Project akan tampil di Benua Eropa.
"Melalui kekuatan teater, kami berharap mampu menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai warisan sejarah perjuangan bangsa kita."
MARCELLA Zalianty, yang telah absen dari dunia akting, kini aktif memajukan teater di Indonesia. Pada 2023, ia sukses memproduksi teater tentang pahlawan wanita Laksamana Malahayati,
Jakarta Movin akan mementaskan drama musikal Interaksi pada 16 – 18 Agustus 2024 di TIM, Jakarta.
Film Joshua oh Joshua miliki tempat spesial di hati generasi 90-an
Aktor berusia 85 tahun, Ian McKellen, tengah tampil dalam adegan berkelahi ketika salah menapak dan terjatuh.
TEATER Koma menggelar pentas pertunjukan ke-230 melalui naskah terakhir yang ditulis Nano Riantiarno, Matahari Papua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved