Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ALBUM Speak Now (Taylor’s Version) Taylor Swift resmi meluncur hari ini, Jumat (7/7). Album ini secara resmi telah diperdengarkan sejak 2010 silam, namun lagu-lagu di dalamnya masih sering didengar oleh para fans terutama yang berlirik sedih dan mengandung unsur traumatis.
Sejak diluncurkan, fans menyebut bahwa Speak Now merupakan salah satu album terbaik Taylor Swift. Penyanyi 33 tahun itu menulis sendiri semua lagu dalam album tersebut. Sehingga semua komposisinya terasa lebih personal.
Album Speak Now (Taylor’s Version) adalah hasil perekaman ulang dari album Speak Now yang dirilis pada 2010 lalu. Dengan enam lagu tambahan yang tidak ada di versi orisinal, Speak Now (Taylor’s Version) sukses meningkatkan antusiasme fans dan orang awam.
Baca juga: Cara Taylor Swift Menikmati Status Jomblonya
Nah, berikut ada lima lagu paling menyayat hati dari album tersebut. Media Indonesia sengaja merangkumkan untuk kamu.
Fans pernah menobatkan lagu Dear John sebagai salah satu lagu tersedih yang pernah ditulis oleh Taylor Swift. Lagu Dear John bercerita tentang gadis muda yang dimanipulasi dan dimanfaatkan oleh kekasihnya yang jauh lebih tua.
Baca juga: Penggemar Taylor Swift Ini Viral karena Wajahnya Ditutup Selimut
Taylor Swift menyanyikan, betapa hancur dan sakitnya dia dalam hubungan tersebut. Sosok kekasih dalam lagu itu dideskripsikan sebagai pria yang manipulatif dan tidak apresiatif.
Si ’John’ disebut tidak pernah menghargai usaha Taylor Swift dalam mempertahankan hubungan mereka. Selalu mempermainkan perasaan dia dan sering memanfaatkan dia.
Lagu itu dibuat untuk memberitahu fans betapa traumatisnya hubungan tersebut, dan betapa sulitnya luka itu diseembuhkan. Bahkan ketika Taylor sudah lepas dari kekasihnya itu.
Kamu tahu enggak, lagu itu buat siapa? Fans mencurigai, lagu itu berkisah tentang penyanyi John Mayer. Mereka pernah menjadi sepasang kekasih. Sungguh jahat kamu John!
Lagu Back to December ini bergenre ballad. Lirik lagu ini menceritakan penyesalan Taylor Swift karena telah menyakiti hati dan meninggalkan seseorang yang begitu mencintainya. Back to December juga menjadi lagu pertama Taylor Swift yang bertemakan permintaan maaf.
Berkebalikan dari beberapa hits sebelumnya yang berkisah tentang sakit hati. Di lagu ini, Taylor Swift mengekspresikan betapa ingin dia kembali ke bulan Desember.
Memperbaiki kesalahan dia, dan mengubah jalan hubungan mereka. Namun, itu semua sudah terlambat, dan yang tersisa hanyalah penyesalan.
Lagu Last Kiss bercerita tentang perasaan kosong dan menyedihkan setelah putus cinta. Taylor Swift membahas dalam liriknya bagaimana rasanya merindukan seseorang yang sudah mengakhiri hubungan dengan kita.
Sungguh betapa kita sesungguhnya belum siap untuk melepaskan orang itu. Sehingga kita terus teringat tentangnya.
Ketidaksiapan itu dideskripsikan oleh Taylor Swift dengan ciamik dalam bait bridge yang berbunyi:
“So I’ll watch your life in pictures like I used to watch you sleep, and I feel you forget me like I used to feel you breathe,”. Lirik ini berhasil membuat merinding pendengar.
Lagu Never Grow Up mengisahkan tentang bagaimana Taylor Swift tidak siap menjadi dewasa. Taylor, yang waktu lagu ini dirilis berusia 20 tahun, tidak ingin pindah dari rumah orang tua.
Dia ingin terus menjadi anak kecil yang hidupnya tidak ruwet.Dia merindukan masa-masa ketika belum mengenal kejamnya dunia.
Fakta bahwa hampir semua orang pernah merasa seperti itu, membuat Never Grow Up berkali-kali lipat lebih sedih daripada yang seharusnya. Taylor Swift betul-betul berhasil mendeskripsikan perasaan cemas orang-orang yang sedang beranjak dewasa.
Lagu The Story of Us disajikan Taylor Swift dengan nada yang enerjik. Namun, jangan tertipu. Lirik The Story of Us ternyata bikin nyesek banget.
Lagu ini menceritakan tentang dua orang yang sudah putus, tetapi masih saling sayang. Suatu hari, mereka bertemu lagi dalam suasana yang sangat canggung.
Sebagai seorang narator yang baik, Taylor Swift menceritakan bagaimana dia sebenarnya ingin ngobrol dengan sang mantan. Tetapi gagal, karena dia terlalu takut.
Ketika putus, situasi di antara mereka dipenuhi kesalahpahaman. Dan dia ingin meluruskan semuanya. Namun, pada akhirnya itu semua tidak sempat terungkap. Karena keduanya sibuk pura-pura tidak menyadari keberadaan satu sama lain. Siapa yang pernah merasa related?
Jadi, dari lima lagu tersedih dalam album Speak Now Taylor Swift mana yang pernah jadi kisahmu? (Z-10)
Taylor Swift pertama kali mencapai puncak tangga album Billboard dengan merilis album Fearless.
Pengaruh musikal dari Stevie Ray Vaughan dan John Mayer juga mempunyai efek pada gaya penulisan lagunya.
Solois dan anggota grup SHINee, Key, mengumumkan akan segera merilis album terbaru dalam bahasa Korea selama konser solo perdananya, "2024 Keyland On: And On," di Jakarta.
Taylor Swift luncurkan single I Can Do It with a Broken Heart dari album The Tortured Poets Department.
Di kampusnya di New York, Azel juga mengasah kemampuannya sebagai produser dan penulis lagu.
Patras terinspirasi dari band-band seperti The Killers, The Smiths, The Cure, dan juga Slowdive.
Berisi delapan lagu, album yang diproduseri Petra Sihombing dan Rendy Pandugo itu berjudul Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved