Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SUTRADARA film Basri & Salma in a Never-Ending Comedy Khozy Rizal dan produser John Badalu menceritakan proses penggarapan film yang akan berkompetisi dalam Festival Film Cannes 2023 tersebut.
Film pendek Basri & Salma in a Never-Ending Comedy merupakan kolaborasi kedua antara Khozy dan John setelah mereka menggarap film Makassar is a City for Football Fans pada 2021.
John menceritakan dia dan Khozy sempat beberapa kali bertemu. Khozy menjelaskan ide cerita dan naskah film Basri & Salma in a Never-Ending Comedy yang akan dia buat kepada John.
Baca juga: Poster Resmi Film Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji Dirilis
Setelah melewati proses revisi dan penyusunan naskah bersama, John setuju untuk memproduksi film pendek Basri & Salma in a Never-Ending Comedy buatan Khozy.
"Aku bersedia (mulai memproduksi film) kalau itu (naskah) direvisi dulu dan Khozy ternyata nggak menyerah. Jadi, dia berulang-ulang bolak-balik sampai akhirnya aku bilang, 'Yuk kita produce'. Aku lumayan terlibat juga untuk memberikan masukan cerita biar lebih menarik," kata John.
Dalam proses pemilihan aktor yang akan memerankan Basri dan Salma, Khozy mengaku memilih aktor Arham Rizky Saputra dan penari Rezky Chiki karena keduanya cocok dengan watak dan sifat kedua karakter utama dalam ceritanya.
Rezky, yang menurut Khozy merupakan sosok perempuan kuat dan lebih dominan, mirip dengan karakter Salma. Sementara Arham, yang wataknya lebih tenang dan tidak suka anak kecil sangat menggambarkan karakter Basri.
Khozy mengaku pengalaman menarik selama proses syuting adalah ketika menggarap adegan dengan anak-anak karena memberikan tantangan tersendiri bagi dia, yang tidak suka dengan anak-anak. Dia menambahkan harus memberikan perhatian lebih kepada mereka.
"Mungkin (pengalaman menarik) syuting dengan anak-anak karena I'm basically Basri, secara pribadi dan syuting dengan anak-anak sangat challenging buat aku," kata Khozy.
Baik kru film maupun aktor yang terlibat dalam proses pembuatan film Basri & Salma in a Never-Ending Comedy adalah orang Makassar.
"Semuanya (tim produksi dan aktor), orang Makassar," kata Khozy.
Proses produksi film pendek Basri & Salma in a Never-Ending Comedy memakan waktu satu setengah bulan sedangkan untuk proses syuting memakan waktu empat hari.
Film tersebut akan bersaing dengan sepuluh film garapan berbagai sineas mancanegara untuk mendapatkan penghargaan Short Film Palme d'Or di Festival Film Cannes 2023. (Ant/Z-1)
Tayang dua hari di BIFAN, yakni 6 dan 10 Juli, pada dua pemutaran itu tiket film yang dibintangi Devano Danendra dan Keisya Levronka itu laris manis.
Festival Film Alternativa bertujuan memberikan penghargaan atas dampak sosial dari film-film industri yang sedang berkembang, di Indonesia acara ini akan digelar pada akhir November 2024.
Penikmat film dan pelajar di Indonesia dapat mengasah energi kreatif mereka dengan mengikuti masterclass yang diadakan dengan pakar dari Australia.
Pada MdF tahun ini, tentu lebih spesial karena lima produser Indonesia terseleksi masuk dalam Producers under the Spotlight di program Producers Network.
Digarap selama lima tahun, Oma diproyeksikan rampung pada awal 2025, jika memang bertemu dengan kolaborator baru untuk mewujudkan film tersebut.
Project Market menjadi salah satu fokus program yang didesain sebagai platform penghubung antara bakat-bakat baru di bidang perfilman dengan para profesional industri.
Kinds of Kindness terdiri atas tiga bagian cerita dibintangi oleh pemeran yang sama. Membawa kembali komedi gelap nan absurd sang sutradara.
Dengan memboyong lima produser Tanah Air, Indonesia ambil bagian dalam Marche du Film, yang merupakan pasar film terbesar di Festival Film Cannes.
Aktor berusia 60 tahun, Matt Dillon, menunjukkan penampilan abu-abu yang memukau di karpet merah Cannes untuk filmnya "Being Maria".
Industri film Korea Selatan telah mendapatkan pengakuan internasional berkat kualitas cerita, akting, dan produksi yang luar biasa.
Masalah transparansi dari hasil karya yang diciptakan berbasis kecerdasan buatan menjadi masalah yang belum selesai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved