Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ALTERNIVA Film Project, inisiatif film nirlaba global yang didirikan perusahaan teknologi internasional inDrive, akan menyelenggarakan edisi kedua dari Alternativa Film Awards, yang bersifat nomaden atau berpindah-pindah.
Acara ini bertujuan memberikan penghargaan atas dampak sosial dari film-film industri yang sedang berkembang, di Indonesia acara ini akan digelar pada akhir November 2024.
Selain itu, sebagai bagian dari program yang diperluas pada 2024, pada momen tersebut bersamaan juga akan diluncurkannya sebuah festival baru dan ajang penghargaan di Indonesia, yang akan memutarkan semua film terpilih dari para nominator.
Baca juga : Festival Sinema Australia Indonesia 2024 Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Kedua Negara
Indonesia dipilih menjadi negara selanjutnya yang akan menyelenggarakan Alternativa Film Project setelah kesuksesannya pada edisi perdana pada 2023, yang diselenggarakan di Kazakhstan.
Pada edisi kedua yang akan datang project ini memperluas fokusnya pada pasar Indonesia dan Asia Tenggara. Ajang penghargaan ini akan dibuka pendaftarannya mulai 17 Juni 2024 dengan mengajak para sineas film dari seluruh negara Asia untuk mengirimkan karya berupa film panjang, dokumenter, animasi, dan film campuran untuk berkompetisi. Untuk kategori film pendek, akan diterima secara eksklusif dari Asia Tenggara.
Para Pemenang Alternativa Film Project akan dipilih Juri Internasional yang terdiri dari sutradara dan produser film Asia dan wilayah lainnya, serta tokoh masyarakat dan perwakilan dari LSM.
Baca juga : Hadir di Festival Film Cannes 2024, Jadi Ajang Sinema Indonesia Kuatkan Posisi di Sinema Internasional
Acara ini menghadirkan sistem alternatif untuk memberikan penghargaan kepada para profesional yang memiliki visi untuk menciptakan dampak, dengan membuat mereka lebih terlihat dalam skala global dan memberikan mereka jalan untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Inisiatif ini memberikan penghargaan kepada film-film dengan keunggulan artistik yang juga mengangkat topik-topik sosial dan budaya yang penting, serta memiliki ambisi untuk memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat dan komunitas lokal.
Para Dewan Juri akan mengumumkan pemenang yang akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai, yang dapat bermanfaat dan digunakan dalam kampanye yang berdampak atau pengembangan lebih lanjut dari keterampilan pembuatan film.
Baca juga : Film Dokumenter Asal Kupang Berjudul Oma Tampil di Cannes Docs, Festival Film Cannes 2024
Total hadiah mencapai US$100.000, dengan masing-masing pemenang mendapatkan US$20.000 yang akan diberikan untuk empat kategori Film panjang, dan US$10.000 masing-masing untuk dua pemenang dalam kategori film pendek.
Festival baru ini menyertai semua judul yang dinominasikan akan berlangsung sepanjang minggu menjelang November 2024 dan menandai evolusi proyek dalam inisiatif film Alternativa, yang juga mencakup edukasi dan penjangkauan pendampingan melalui Alternativa Film Labs.
Ekspansi ini merupakan evolusi alami dari sifat nomaden Alternativa dan dengan setiap edisinya, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan jejak geografis dan dukungan nyata yang berkelanjutan bagi para pembuat film.
Baca juga : Di Festival Film Cannes 2024, JAFF Umumkan Keberadaan JAFF Market
Project Head Film Alternativa Liza Surganova mengatakan, "Alternativa Film Awards berfungsi sebagai alat untuk mendukung pengembangan industri film lokal dengan merayakan para pembuat film dari komunitas yang kurang terwakili, yang memiliki kisah-kisah penting untuk diceritakan dan memiliki potensi untuk mempengaruhi lanskap budaya dan sosial. Sinema adalah cara yang ampuh untuk menciptakan perubahan dan ambisi, Alternativa tidak hanya untuk menantang ketidakadilan dalam industri film, tetapi juga untuk membawa kemajuan nyata di dunia - itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk membagikan film-film yang terpilih kepada publik melalui inisiatif Festival kami yang baru.”
“Ketika kami membawa Alternativa ke pasar yang baru setiap tahunnya dan membangun inisiatif yang terus berlanjut dari tahun ke tahun di setiap lokasi kami, kami berharap pendekatan nomaden ini akan memungkinkan kami untuk melibatkan audiens internasional yang lebih luas. Kami sangat bangga dengan kisah-kisah sukses yang muncul di edisi pertama kami, dan kami tidak sabar untuk mengembangkan pekerjaan kami di seluruh Indonesia dan wilayah yang lebih luas," lanjutnya.
Pada 2023, Alternativa Film Project mendukung sejumlah pembuat film dengan 350 karya yang diterima di 25 negara. Lima film di antaranya adalah Spotlight, Future Voice, Alter, Nativa, dan Shorts yang menjadi sorotan.
Pemenang penghargaan Nativa merupakan sebuah film dokumenter dari Nepal karya Rajan Kathet dan Sunir Pandey yang berjudul No Winter Holidays telah menggunakan hadiah uangnya untuk mengorganisir distribusi film tersebut secara teatrikal di Nepal, bersamaan dengan pemutaran film untuk masyarakat di wilayah tersebut. Mereka melakukan pengambilan gambar dan pemutaran film untuk penonton yang lebih muda di sekolah dan universitas.
Proyek ini menyoroti tema-tema seperti: kemiskinan, peran gender, kesenjangan antara desa dan kota, migrasi murah untuk memasok sumber daya ekonomi, dan isolasi.
Selain itu, Alternativa Film Labs menyelenggarakan tiga program pelatihan untuk para pembuat film dari berbagai usia dan tingkat keahlian, yang dihadiri oleh 37 pembuat film, 12 anak muda, dan 7 tutor dari Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Dari program ini, lima pemenang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti residensi Pop Up di Eropa dari Tatino Films atau berpartisipasi dalam program EFM Toolbox dan juga mendapatkan hibah perjalanan dari EFM. (Z-1)
FILM horor komedi Rumah Dinas Bapak yang disutradari Bobby Prasetyo akan rilis pada 8 Agustus 2024. Dibintangi Dodit Mulyanto, Putri Ayudya, Fajar Nugra, Sadana Agung, Yasamin Jasem
Bahkan judul novel dan film tersebut pun sama. Heartbreak Motel adalah film bergenre drama. Tentu saja dalam film ini terdapat aktor-aktor ternama yang memerankannya.
Setelah lima tahun absen dari dunia perfilman, aktor Korea Selatan, Joo Jung Suk kembali bermain film komedi berjudul Pilot.
Sidharta Tata menjelaskan ide cerita film Sakaratul Maut berasal dari hal-hal kecil dan umum terjadi dalam konteks ruang sosial masyarakat, terutama di kampung.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years memperlihatkan perjalanan karier Rossa di industri musik serta perjuangannya sebagai ibu bagi putra semata wayangnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved