Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
FILM Jepang karya Sang Il Lee, yang berjudul Wandering atau The Wandering Moon sudah dapat disaksikan di platform streaming digital KlikFilm.
The Wandering Moon merupakan sebuah film yang didasari dari novel karya Yuu Nagira. Film ini menghadirkan tiga bintang baru yakni Suzu Hirose, Tori Matsuzaka, dan Ryusei Yokohama.
Mengutip dari siaran resmi, Rabu (23/11), film ini berkisah tentang pria berusia 19 tahun, Fumi Saeki (Tori Matsuzaka) yang bertemu Sarasa Kanai (Tamaki Shiratori), gadis berusia 10 tahun yang tidak berani pulang.
Baca juga: Don't Worry Darling Tayang di HBO Go Mulai 27 November
Hujan turun dengan deras, Fumi pun menudungi Sarasa dengan payung lalu menawarkan berteduh di rumahnya. Suatu hari, saat bermain di danau, polisi menangkap Fumi.
Sarasa dikembalikan ke keluarga. Perpisahan ini berlangsung dramatis. Fumi pun diseret ke pengadilan dengan tuduhan sebagai pedofil.
Setelah 15 tahun berlalu, Sarasa (Suzu Hirose), yang bekerja di restoran, siap menikah dengan anak orang kaya, Ryo (Ryusei Yokohama).
Suatu malam, Sarasa diajak rekan kerjanya, Kanako (Shuri) ke sebuah kedai dengan suasana tidak biasa.
Sarasa sangat terkejut saat mengetahui bahwa pemilik kedai adalah Fumi, yang sudah tidak mengenalinya. Dia pun penasaran dan menyelidiki pria dari masa lalunya tersebut dengan berbagai resiko.
The Wandering Moon telah rilis di Jepang pada Mei 2022 dan mendapat kritik positif dari pemerhati film.
Meski menghadirkan para pemain baru, film ini tetap didukung oleh orang-orang terbaik di bidangnya seperti Marihiko Hara sebagai penata musik dan Hong Kyu Pyo yang mendunia bersama Parasite sebagai sinematografernya.
Keunikan dari film ini adalah alurnya yang maju mundur. Selain itu, The Wandering Moon juga tidak menjelaskan siapa protagonis dan antagonisnya. Masa lalu tokoh seperti formasi kulit bawang, yang tipis, rentan robek dan berlapis-lapis.
Sang Il Lee pun membuat intisari dunia The Wandering Moon lewat sinematografi yang cenderung remang-remang. Siang dibuat murung, senja tidak pernah muncul dengan lanskap surya terbenam. Benderang hanya muncul sekelebat.
Baik Sang Il Lee dan Yuu Nagira tidak menunjukkan keberpihakan pada tokoh-tokoh kunci dalam ini. Keduanya objektif dengan tidak membenarkan dugaan pedofil.
The Wandering Moon secara keseluruhan menampilkan tentang disfungsi keluarga, getirnya hidup, rumitnya cinta, pengenalan diri, pengejaran kebahagiaan dan sikap tegas menolak segala bentuk kekerasan. (Ant/OL-1)
Film Demi Si Buah Hati diangkat dari kisah nyata pasien cuci darah dalam buku Jiwa-jiwa Bermesin, Memoar Para Pasien Cuci Darah.
Cerita film ini mengambil latar belakang kehidupan keluarga Von Erich yang berprestasi dan dihantui kutukan.
Film ini memberikan perspektif yang unik dan jarang dilihat tentang Holocaust, yaitu dari sudut pandang para pelaku.
KlikFilm kembali menjadi partner resmi My French Film Festival (MyFFF) 2024, festival film tahunan yang diselenggarakan oleh UniFrance.
KlikFilm dan Institut Francais Indonesia (IFI) berkolaborasi, menghadirkan Festival Sinema Prancis (FSP) 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved