Aksi Heroik si Burung Merah

RED, begitu ia dipanggil. Burung merah yang temperamental itu memiliki masa kecil yang menyakitkan. Ia dikucilkan temantemannya dan tidak memiliki keluarga layaknya kawanan burung yang lain. Meski begitu, Red (Jason Sudeikis) memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Ia juga memiliki jiwa patriotik yang terpatri sejak kecil karena melihat sosok Mighty Eagle yang perkasa dan melindungi pulau burung yang indah.

Rasa percaya diri yang tinggi itu ternyata berakibat buruk. Ia diadili dan dikirim hakim ke rumah 'manajemen kemarahan' karena berulah kepada satu keluarga burung. Di tempat itu, Red bertemu tiga burung lainnya, Chuck, Bom, dan si raksasa merah 'Terence'.

Suatu hari kawanan babi hijau yang dipimpin Leonard datang ke pulau mereka. Hal ini mengingatkan gambaran tentang kisah-kisah penjajahan yang dimulai dari pesisir pantai dengan ditandai kapal-kapal besar yang berlabuh. Petualangan dan konfl ik pun dimulai. Para warga burung menyambut dengan antusias kedatangan mereka. Sementara itu, Red meng endus hal berbahaya yang akan menimpa warga di Pulau Burung.

Aksi heroik pun secara tak sadar dilakukan Red bersama Chuck dan Bomb hingga berlanjut ke perang balasan dan penyelamatan aset yang telah dicuri. Aksi perang itu mirip dengan permainan gim Angry Birds, yang menjadi dasar pembuatan fi lm itu. Gim Angry Birds merupakan gim garapan Rovio Entertaiment yang diluncurkan pada Desember 2009. Hingga kini sudah ada 13 seri gim yang sudah diunduh lebih dari tiga juta orang. Tidak mengherankan bila para penggemarnya ingin gim itu diangkat menjadi fi lm.

"Dibutuhkan beberapa tahun untuk benar-benar membuat fi lm yang baik dan kami tidak ingin melakukannya sampai kami tahu kami memiliki kisah yang hebat," kata sang produsen John Cohen yang juga penggemar berat Angry Birds sebagaimana disitat Variety. "Di luar itu, tidak banyak telah dirancang. Jadi, bagi kami itu kesempatan untuk bercerita sehingga fi lm ini cerita asal antara burung dan babi hijau," tambah Cohen. Di balik kisah Red yang dapat menjadi inspirasi anak-anak, sayangnya masih ada adegan dan dialog yang tidak sesuai dengan peruntukan film anak-anak. Seperti adegan kencing sembarangan dan gaya erotis.

Para orangtua diharapkan bisa mengawal anak-anak dalam menonton fi lm ini. Selain Sudeikis, fi lm yang disutradari Clay Kaytis dan Fergal Reilly ini juga diisi suara Josh Gad (Chuck), Danny McBride (Bomb), dan Sean Penn (Terence).

Selain itu, ada juga tokoh terkenal lainnya, seperti Peter Dinklage, Kate McKinnon, Keegan-Michael Key, Jillian Bell, Billy Eichner, dan Danielle Brooks. Film yang diproduseri John Cohen dan Catherine Winder ini melibatkan musisi populer dunia, seperti Blake Shelton, Demi Lovato, Charli XCX, Limp Bizkit, dan Matoma feat Cut Meyriska.

Penyanyi lokal

Nama Cut Meyriska memang sudah tidak asing lagi. Pesinetron dengan jumlah kohor mencapai 1,7 juta di media sosial ini menjadi musikus yang beruntung. Ia meluncurkan single Wonderful Life (Mi Oh My) yang menjadi soundtrack Angry Birds the Movie yang diproduksi Sony Pictures sekaligus menjadi debutnya di industri musik. Bersama Warner Music Indonesia, Cut Meyriska membawakan lagu yang diciptakan DJ Matoma.

Tidak semua negara diizinkan menyanyikan lagu original soundtrack film oleh penyanyi setem pat. Hal ini tergantung dari penilaian produser yang memutuskan siapa penyanyi yang boleh membawakannya untuk diedarkan di negara masing-masing. "Saya tidak bermimpi, bisa punya single saja sudah bahagia. Apalagi membawakan lagu tema fi lm kelas dunia," ungkap Cut Meyriska yang videoklipnya diputar sebelum fi lm Angry Birds dimulai. (variety/M-5)