Pengadilan India Tolak Jaminan Suami Aktris Bollywood dalam Kasus Porno

PENGADILAN Mumbai pada Rabu (28/7) menolak jaminan untuk suami bintang Bollywood Shilpa Shetty, Raj Kundra, yang dituduh memproduksi film-film porno. Penangkapan tersebut merupakan skandal terbaru Kundra yang terlibat dalam kasus pengaturan pertandingan kriket enam tahun lalu.

Polisi Mumbai mengatakan pria berusia 45 tahun itu merupakan konspirator utama dalam pembuatan dan publikasi film dewasa menggunakan aplikasi internet. Juru bicara polisi, S Chaitanya, mengatakan kepada AFP bahwa pengusaha itu akan tetap berada dalam tahanan pengadilan. "Uang jaminannya ditolak," ujarnya mengungkapkan hasil sidang terakhir.

Laporan media mengatakan Kundra dituduh memberi tahu calon aktris bahwa mereka dapat masuk ke Bollywood melalui perusahaannya, Viaan Industries. Perusahaannya diduga memproduksi konten pornografi untuk Hotshots, aplikasi seluler khusus dewasa.

Para wanita itu kemudian ditekan untuk merekam adegan seks dengan dalih mengamankan pijakan di industri film Hindi.
Influencer YouTube dan TikTok yang berbasis di AS, Puneet Kaur, mengatakan pengusaha itu menghubunginya di Instagram pada tahun ini untuk memintanya mengikuti kontes di Hotshots.

"Pria ini benar-benar memikat orang. Kami benar-benar mengira itu spam ketika dia mengirim DM itu kepada saya. Semoga ia membusuk di penjara," posting Kaur di Instagram minggu lalu.

Shetty, pemenang reality show Inggris Celebrity Big Brother pada 2007, belum berkomentar secara terbuka sejak penangkapan suaminya. Akan tetapi dilaporkan ia mengatakan kepada polisi bahwa suaminya memproduksi erotika, bukan porno, dan itu tidak bersalah.

Pada 2015, Kundra dilarang seumur hidup dari semua kegiatan yang berhubungan dengan kriket. Ini menyusul penyelidikan pengaturan pertandingan ketika dia menjadi pemilik bersama Shetty di Rajasthan Royals, tim dalam Liga Premier India yang sangat sukses.

Baca juga: Olivia Cooke Konfirmasi Tampil di House of the Dragon

India memiliki undang-undang yang ketat terhadap penerbitan dan pengiriman materi cabul, tetapi menonton pornografi secara pribadi merupakan legal. Menurut situs dewasa Pornhub, negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu memiliki trafik terbesar ketiga pada 2018 di belakang Amerika Serikat dan Inggris. (OL-14)