Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GRUP band Govinda menaruh perhatian terkait masalah royalti terhadap para musisi dari hak cipta karya yang dihasilkan.
Band yang beranggotakan Ifan (vokal), Jeje (drum), Ade (gitar), dan Luki (bass) itu menilai saat ini Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) yang berhubungan terkait masalah hak cipta musisi telah menjalankan fungsinya dengan baik.
"Industrinya sebenernya mengarah ke arah yang lebih baik, banyak LMK yang udah berjalan segala macam. Cuma memang sosialisasinya harus lebih lebar lebih optimal karena negara ini sangat besar, penduduknya sangat banyak," kata Ade beberapa saat lalu.
Namun Ade Govinda juga tak menampik bahwa masih banyak musisi yang belum mengerti bagaimana cara mengamankan hak cipta dari karyanya.
"Bahkan band-band indie di Jakarta yang sudah maju pun banyak yang belum ngerti cara mengamankan sebuah lagu lewat hak cipta dan lain-lain. Makanya sebenarnya, memang industrinya mengarah ke arah lebih baik, tapi musisinya harus lebih aware, harus gerak juga," terang Ade.
Pendapat yang tak jauh beda diungkapkan oleh Luki yang menilai perhatian pemerintah terhadap para musisi semakin membaik. Di antaranya dengan kebijakan yang mengatur masalah royalti dan sosialisasi lainnya.
"Itu sudah mulai ada aksi. Dari royalti kita, hak musik kita, itu yang diharapkan mungkin ke depannya harus terealisasikan dengan baik supaya makin tersosialisasikan demi kebaikan kita bersama," kata Luki.
Luki mengatakan sejatinya para musisi bisa hidup sejahtera apabila masalah terkait pemberian royalti terhadap hak cipta karya bisa dijalankan dengan maksimal.
"Supaya musisi dapat terhidupi dengan baik, terjamin kehidupannya dan menghasilkan karya yang makin beragam dan positif untuk kebaikan Indonesia sendiri," imbuhnya. (OL-12)
Strategi jitu dari Peraukertas untuk berkolaborasi dengan berbagai musisi dan berinteraksi secara alami dengan penonton yang hadir semakin mempertegas karakter acara ini.
Andmesh, yang tahun ini masuk ke daftar tersebut mengatakan akan merilis lagu berbahasa Kupang pada September.
Konsumsi musik Indonesia kini meningkat hingga 40% yang didominasi oleh pop Indonesia hingga pop Jawa
Konser yang berlangsung tadi malam ini juga menjadi ajang untuk mengenang almarhum Carlo Saba yang berpulang pada medio April lalu.
Dalam tampilan ini Langit Musik menghadirkan 100% konten lokal dan berkualitas didominasi dengan genre Dangdut.
Sebelumnya, Wika salim yang didukung Orkes Paman Kudos ukses mengeluarkan rearansemen lagu “Sedang Sedang Saja “ ciptaan Eddy Lestaluhu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved