Abimana Aryasatya, Baca Cerpen Lebih Sulit

KEMAMPUAN akting Abimana Aryasatya, 33, jelas tak diragukan lagi. Namun, tidak banyak yang tahu pemeran utama film 99 Cahaya di Langit Eropa itu juga piawai membaca karya sastra.

Bertempat di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Jakarta, kemarin, ia bersama budayawan Butet Kertaradjasa dan aktris Dian Sastrowardoyo tampil membacakan Trilogi Alina yang berisi tiga cerita pendek (cerpen) karya sastrawan Seno Gumira Ajidarma.

Abi, begitu ia akrab disapa, kebagian membaca kisah pertama, Sepotong Senja untuk Pacarku. Cerita itu mengisahkan seseorang yang memotong senja untuk dikirimkan kepada Alina yang dianggapnya sebagai kekasih. Langit pun berlubang. Alhasil, ia harus menanggung kegemparan akibat hilangnya sepotong senja itu.

"Modulasi tanpa musik seperti ini lebih sulit daripada akting. Di dalam cerpen ada beberapa tokoh yang kalau saya bacain dengan cara sama, orang enggak akan menangkap maksudnya. Kalau ada visual, tanpa ngomong pun orang sudah ngerti," ucapnya seusai pementasan.

Membaca cerpen di atas panggung itu merupakan pengalaman pertama baginya. Meski begitu, aktor yang sempat dikenal dengan nama Robertino itu mengaku tidak melakukan latihan terlalu serius. Sebelumnya ia sudah membaca karya itu dan menjadikannya koleksi sejak lama sehingga tahu isi yang akan disampaikan. Hanya, menurutnya, bercerita secara langsung di hadapan banyak orang lebih menantang ketimbang berakting dengan direkam kamera. Terlebih, ia membacakannya dengan disaksikan sang empunya karya.

"Itu enggak gampang. Yang terpenting pesan yang terkandung dalam cerita harus sampai ke pendengar," imbuh ayah empat anak itu.

Program radio
Berangkat dari pandangannya bahwa karya sastra di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan, ia berencana membuat sebuah program siaran radio bertema sastra.

"Saya ingin televisi dan radio diisi dengan program-program yang mengangkat sastra biar lebih dikenal masyarakat. Misalnya, begini, Raisa (Raisa Andriana, penyanyi) nyanyi, itu sudah biasa. Tapi di situ dia baca puisi, menarik pasti," cetusnya.

Abi sudah mencoba menyampaikan usul program itu ke beberapa stasiun radio ternama di Tanah Air. Ia pun berharap mendapat respons positif dari media yang ingin ikut serta memajukan sastra Indonesia.

Ia mengakui apa yang dilakukannya itu didasari kecintaannya pada dunia sastra. Meski demikian, ia tidak lantas melupakan dunia seni peran yang telah membesarkan namanya. Bahkan, dalam waktu dekat, ia bakal membintangi sebuah film layar lebar.

"Akting tetap jalan. Ini lagi mau mempersiapkan film lagi," pungkasnya.