Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AJANG The 1st International Jatiluhur Jazz Festival secara resmi dibuka, kemarin sore. Perhelatan itu diinisiasi Jasa Tirta II dan didukung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta II U Saefudin Noer membuka acara perdana itu di Gedung Istora, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Tujuan festival itu digelar ialah untuk menggenjot kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara sekaligus memberikan sarana ekspresi budaya melalui musik jazz dan etnik serta sarana hiburan bagi masyarakat.
Saefudin Noer dalam keterangannya mengatakan, The 1st International Jatiluhur Jazz Festival 2019 menjadi bagian dari program unggulan Jasa Tirta II untuk mempromosikan pariwisata melalui music tourism sekaligus sarana meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
Festival berlangsung tepatnya di kawasan Pelabuhan Biru. Area itu sengaja dipilih karena memberikan suasana alam di tepi waduk dengan semilir angin sore dan malam hari ditemani pemandangan pegunungan yang indah serta Morning Glory sebagai ikon Waduk Jatiluhur.
"Pemilihan Waduk Jatiluhur karena keberhasilan Jasa Tirta II selaku BUMN pengelola sumber daya air yang telah membersihkan badan air Sungai Citarum dengan program padat karya bersama masyarakat," tutur Saefudin Noer.
Menurutnya, pergelaran The 1st International Jatiluhur Jazz Festival tahun pertama ini mengambil tema Green, water, and life. Dengan mengusung tema tersebut, event ini menjadi bagian dari kampanye untuk menjaga lingkungan dan air bagi kehidupan.
Tema itu, lanjutnya, juga ingin mengajak kepada warga supaya kembali menanam dan memelihara pepohonan. Dengan demikian, wilayah penangkapan air tetap terpelihara.
Saefudin Noer mengungkapkan jumlah pengunjung dari data register secara online di panitia lebih dari 2.500 orang. Jumlah ini belum termasuk yang offline.
MI/Reza Sunarya
Dwiki Dharmawan selaku Direktur Artistik The 1st International Jatiluhur Jazz Festival 2019 saat memberikan sambutan.
Agenda tahunan
Hujan turun saat acara itu dimulai. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat ribuan pengunjung yang datang dari berbagai kota di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Yogyakarta bergeser dari tempat acara.
Para pengunjung mulai berdatangan sejak sore meski acara baru dimulai pukul 19.00 WIB. Syaharani dengan Queenfireworks yang tampil di awal membuat suasana semakin panas dengan lagu-lagu hit mereka.
Salah seorang pengunjung asal Sukabumi, Elan Suherlan, mengaku rela membeli tiket Rp125 ribu demi menyaksikan sang idola, Syaharani. "Saya dari Sukabumi pukul 15.00 hanya untuk dapat menikmati musik jazz dan bertemu dengan sang idola, Syaharani," ujarnya.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, sebagai tuan rumah turut hadir dalam pembukaan ajang itu. Anne menyambut baik festival jazz yang kali pertama berlangsung di daerahnya.
Bahkan, Anne langsung merespons acara tersebut akan menjadi agenda tahunan. "Kami datang ke sini dengan membawa para pejabat dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Acara ini akan dijadikan agenda tahunan demi untuk mengangkat pariwisata di Purwakarta," tutur Anne.
Sederet artis dan musisi jazz dari Indonesia dan mancanegara ambil bagian dalam The 1st International Jatiluhur Jazz Festival yang digelar selama dua hari di kawasan Pelabuhan Biru Danau Jatiluhur.
Sebut saja musikus jazz kenamaan Dwiki Dharmawan dengan World Peace Project yang berkolaborasi dengan Wizzy, Steve Thornton, dan Kamal Musallam. Ada pula Syaharani dengan Queenfireworks, Java Jive, Mus Mujiono Krakatau, 57 Kustik, Moccondoss 40, Selaawi Ethnic Ensemble, Saratus Persen, dan Ermy Kullit.
Selain itu, pada festival yang digelar mulai kemarin petang hingga hari ini juga menampilkan Indro Hardjodikoro dan Kayla, Farabi Big Band dengan Ita Purnamasari, Idea Percussion, Uban Project, Marcell, Via Vallen, dan Zaskia Gotik. Patut dicatat, belum seluruh artis pendukung tampil di hari pertama. Pada hari kedua atau hari ini masih akan tampil sejumlah artis
Hari pertama DIGI Bandoeng Festive 2024 dihadiri lebih dari 1.200 penonton. Suguhan dari 4 stages itu diharapkan dapat terus mendorong majunya industri kreatif di Kota Bandung.
Acara itu akan diselengggarakan 21-22 Mei 2024 di The House Convention Hall, Pasir kaliki square, Kota Bandung.
Java Jazz Festival (JJF) 2024 akan menyelenggarakan pesta musik jazz ke-19 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, pada 24-26 Mei 2024.
JAKARTA International Java Jazz Festival resmi mengumumkan penyelenggaraan festival tahunan tersebut untuk edisi tahun 2024.
Mengusung tema 'Handarbeni Hangejazzi', Ngayogjazz ke-17 di Dusun Gancahan, Sleman, membuat ekonomi warga lokal Yogyakarta semakin menggeliat
Acara ini akan diselenggarakan pada 8-9 Juni 2023 di Entrance Park Kura Kura Bali, Jalan Kura Kura Bali Serangan, Denpasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved