Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Merintis Tim Balap Merah Putih dari Sirkuit Mandalika

Dero Iqbal Mahendra
07/11/2020 05:15
Merintis Tim Balap Merah Putih dari Sirkuit Mandalika
(ANTARA/AHMAD SUBAIDI)

PEMBANGUNAN sirkuit berskala internasional di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk menjadi lokasi untuk ajang Moto-GP, diharapkan memantik pengembangan olahraga balap roda dua. Tim lokal pun bersiap terlibat meramaikan ajang balapan motor terelite sejagat itu.

Direktur Mandalika Racing Team Indonesia (MRTI) Kemalsyah Nasution mengungkapkan timnya tidak hanya sekadar ikut balapan biasa di Mandalika. Namun, MRTI diproyeksikan akan mengikuti satu musim penuh balapan di 2021 di ajang Moto-2.

"Kita tidak akan hanya sekadar tampil, ini lebih dari itu karena kita akan bangun tim sendiri dan akan berlaga satu musim penuh di 2021," ungkap Kemalsyah kepada Media Indonesia, Selasa (3/11).

Kemalsyah mengungkapkan untuk musim 2021 nantinya tim MRTI akan berkolaborasi dahulu dengan tim lain selama satu musim. Nantinya musim tersebut akan dimanfaatkan betul oleh MRTI untuk menyerap pengetahuan sebanyak mungkin mengenai pengelolaan tim dan aspek-aspek teknis atau nonteknis dalam kompetisi skala internasional.

Ia menuturkan hal tersebut merupakan persyaratan dan mekanisme dari Dorna Sports selaku penyelenggara balapan. Saat ini Kemalsyah mengaku proses kerja sama tersebut sudah hampir rampung, tetapi belum dapat diungkapkan dengan tim mana MRTI akan berkolaborasi nantinya.

"Kita akan berkolaborasi dengan tim lain terlebih dahulu sebagaimana ketentuan, mengingat kita membuat tim sendiri dan bukan ikut dengan tim pabrikan. Sudah hampir deal, tetapi belum bisa disampaikan siapa tim mitra kita nantinya," tutur Kemalsyah.

Kemalsyah menjelaskan nantinya setelah satu tahun berkolaborasi timnya akan langsung independen di ajang Moto-3. Namun, ia menegaskan proyeksi MRTI ialah berlaga ke ajang Moto-GP.

"Kita menargetkan dalam lima tahun akan berlaga di semua ajang hingga akhirnya turun ke ajang Moto-GP," tegas Kemalsyah.

Dalam pengelolaan tim, Kemalsyah menekankan tim ini tidak hanya sekadar tim balap semata, tetapi akan menjadi wadah bagi sumber daya manusia Indonesia di bidang balap untuk menimba ilmu dan mendapatkan pengalaman berskala internasional.

Ia menekankan MRTI nantinya memang akan dikelola dengan pendekatan profesional. Untuk itu memang jangan heran bila 80% yang terlibat dalam tim dari warga asing.

Rencananya untuk setiap posisi akan ada pendamping dari orang Indonesia yang diproyeksikan belajar dari para ahli dan praktisi olahraga balap tersebut secara langsung. Misalnya, untuk manager teknis nantinya akan dipasangkan dengan asisten dari Indonesia, atau mekanik asing akan di duetkan dengan mekanik Indonesia, begitu juga pembalap.

 

Pengembangan SDM

Kemalsyah menuturkan impiannya tidak hanya sekadar membangun tim profesional, juga ikut mengembangkan SDM Indonesia agar paham betul bagaimana mengelola suatu tim balap dengan berbagai aspek.

"Tim balap itu bukan hanya sekadar tampilan paddock semata, ada banyak aspek yang mendukung balapan itu sendiri," tutur Kemalsyah.

Ia pun mengaku tidak asing dengan jaringan dunia balap internasional, sebab selama ini dirinya pun telah berkecimpung di dunia balap internasional. Jejaring tersebut lah yang akan ia manfaatkan untuk memajukan dunia balap nasional.

"Dunia balap internasional itu soal passion, dan kalau sudah bicara soal passion, harga itu tidak menjadi pertimbangan. Ini yang dunia internasional melihat bahwa kita punya passion yang sama. Kita pun nantinya berencana merekrut pembalap ternama internasional ternama untuk melatih pembalap kita," ungkap Kemalsyah.

Saat ditanyakan kapan peresmian peluncuran dari MRTI, ia menuturkan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Rencananya peresmiannya akan dilakukan pada 9 November mendatang dan akan menggandeng Raffi Ahmad sebagai brand ambassador MRTI.

 

Hadirkan dukungan

Dalam menanggapi kabar MRTI bakal berkiprah di ajang balap motor dunia tahun depan, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Dewa S Broto mengatakah pihaknya mendukung tim balap tersebut. "Kami belum bisa berkomentar banyak, masih perlu kami pelajari. Namun, tentu kami dukung kehadiran racer dari Indonesia ini," ucap Gatot dalam keterangannya, Selasa, (3/11).

"Dengan pembalap-pembalap Indonesia terbaik yang berpotensi membuat kejutan di ajang Moto-2 dan Moto-3. Kita tidak ingin hanya sukses sebagai tuan rumah di seri Mandalika, tapi ambil bagian di seluruh seri sebagai bukti keseriusan membangun tim balap kelas dunia," tuturnya.

Tim balap tersebut nantinya akan diisi oleh pembalap yang akan turun di ajang Moto-2 dan Moto-3, yakni pembalap Indonesia Dimas Ekky Pratama berpotensi tampil bersama Mandalika Racing Team dalam kejuaraan tersebut.

Pembalap Moto-2 yang memiliki darah NTB itu menyambut baik kehadiran tim tersebut. Ia menyebutkan tim ini akan menjadi wadah pembalap motor yang baik untuk Indonesia di masa mendatang.

"Kalau sampai kejadian ini tim Moto-2 dan Moto-3 Mandalika kan ini juga nanti cikal bakal buat para pembalap generasi yang akan datang juga," sebut Dimas.

"Jadi, ini awal yang bagus, apalagi inikan tim pure Indonesia, nasionalis jadi memang wadah buat anak-anak Indonesia yang hobi balap, yang cinta balap," imbuhnya.

Dimas menilai MRTI direncanakan akan menjadi proyek jangka panjang dimana dapat membantu para pembalap Indonesia untuk mencoba level kejuaraan dunia hingga ke jenjang Moto-GP. Karenanya, ia pun berharap masyarakat Indonesia dapat mendukung MRTI untuk mencetak pembalap hebat asli Indonesia.

"Jadi, seharusnya seluruh masyarakat Indonesia memberi dukungan karena nantikan ini akan menjadi tempat naungan rider-rider hebat Indonesia," tukasnya.

 

Terus dikebut

Pandemi covid-19 tak menyurutkan pembangunan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Proses pengerjaan sirkuit yang memiliki panjang lintasan 4,31 kilometer dengan 17 tikungan itu terus dikebut sesuai dengan standar keselamatan dan kualitas pekerjaan.

Chief Strategic and Communication Officer Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Happy Harinto mengatakan sejumlah tahapan tengah dikerjakan demi mewujudkan penyelenggaraan ajang balap dunia tersebut di Indonesia. Targetnya, Juli tahun depan sirkuit sudah siap digunakan.

"Kami tetap on progress dan sudah sesuai dengan schedule. Juli tahun depan sirkuit sudah harus dipakai untuk testing sebelum dilakukan balapan," kata Happy Harinto saat dihubungi, Rabu (4/11).

MGPA selalu promotor lokal terus berkoordinasi dengan Dorna Sports selaku penyelenggara balap Moto-GP. Rencananya, perwakilan Dorna dan Federasi Balap Motor Internasional (FIM) akan berkunjung ke Indonesia Februari tahun depan untuk proses homologasi.

"Jadwal resmi memang belum dikeluarkan pihak Dorna. Kami harapkan Oktober 2021 Moto-GP Mandalika bisa digelar," ujarnya.

Sirkuit Mandalika akan memiliki panjang 4,31 km dengan 17 tikungan. Paddock Area Street Circuit Mandalika sendiri akan sanggup menaungi 40 garasi.

Kapasitas Grand Stand Seating Street Circuit Mandalika mencapai lebih dari 50.000 tempat duduk, sedangkan nonseated area (tribune berdiri) sanggup menampung 138.000 orang.

Happy menambahkan antusias penonton untuk Moto-GP Mandalika sudah terasa sejak dibuka pre-booking tiket. Total sudah ada 26.600 yang sudah registrasi. Pre-booking tiket merupakan hak untuk mendapatkan prioritas pembelian tiket ketika booking resmi dibuka.

Menurutnya, penyelenggaraan event sport tourism balap motor dunia Moto-GP menjadi salah satu cara yang efektif dalam mempromosikan pariwisata Mandalika ke kancah dunia.

"Saat pre-booking, kami batasi sebenarnya 10 ribu, tapi sudah ada 26.600 yang registrasi. Ini sangat antusias penonton baik dari dalam dan luar negeri," jelas Happy. (Rif/Mal/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya