Jokowi Minta Sektor Unggulan di Kepri Dikembangkan

Nur Aivanni
30/3/2017 21:48
Jokowi Minta Sektor Unggulan di Kepri Dikembangkan
(MI/Panca Syurkani)

PRESIDEN Joko Widodo menggelar rapat terbatas mengenai pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan percepatan pembangunan Batam. Dalam ratas tersebut, Jokowi meminta agar jajarannya betul-betul mengembangkan sektor unggulan di Provinsi Kepulauan Riau.

Saat ini, kata Jokowi, perekonomian provinsi tersebut utamanya ditopang oleh industri pengolahan dan diikuti oleh sektor pertambangan. Berdasarkan data diterimanya, pertumbuhan ekonomi di Kepri pada 2016 mencapai 5,03%.

"Dan lebih banyak digerakkan oleh sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor pertambangan, sektor konstruksi dan sektor perdagangan. Ini artinya perekonomian Kepulauan Riau telah mengalami transformasi ke industri pengolahan," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (30/3) petang.

Industri pengolahan, sambungnya, merupakan salah satu sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Fluktuasi yang terjadi pada sektor itu tentunya dapat mempengaruhi tingkat pengangguran. Sementara tingkat pengangguran di provinsi tersebut terbilang masih cukup tinggi, yakni sebesar 7,69%. Oleh karenanya, pengembangan potensi ekonomi di Kepri mutlak diperlukan.

"Saya yakin dengan kerja lebih fokus maka perekonomian di Kepulauan Riau akan bergerak lebih cepat lagi serta membuka lapangan kerja lebih banyak lagi," katanya.

Presiden pun meminta kepada jajarannya agar konsentrasi untuk mengembangkan setiap gugus pulau besar di Kepri, seperti Anambas, Natuna, Lingga, Karimun, Bintan, Batam, dan Tanjung Pinang sebagai sentra-sentra industri baru dan pariwisata sesuai dengan potensi wilayah masing-masing.

Ia mencontohkan beberapa potensi yang ada di Kepri, misalnya Kepulauan Natuna yang dapat dijadikan sentra industri kelautan dan perikanan serta migas.

"Demikian pula pulau besar yang lain seperti Karimun yang bisa dikembangkan menjadi sentra industri manufaktur," katanya.

Jokowi menekankan bahwa pengembangan kawasan-kawasan industri tersebut harus terintegrasi satu sama lain. Termasuk Batam yang sebelumnya telah berkembang menjadi suatu kawasan industri juga perlu ditata kembali supaya bisa semakin bersaing dengan kawasan lainnya.

"Saya kira perlu dikelola lebih profesional lagi sehingga Batam menjadi sebuah kawasan ekonomi yang benar-benar bisa kita kembangkan, terutama untuk sentra industri. Pada saat terakhir saya ke Batam saya melihat sendiri potensinya yang sangat besar, tapi mungkin di sisi kecepatan pelayanan yang paling banyak memang keluhan di bidang urusan pertanahan," tuturnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya