Kurangi Impor Plastik Pertamina Luncurkan Polytam High Grade

Dwi Apriani
29/3/2017 12:08
Kurangi Impor Plastik Pertamina Luncurkan Polytam High Grade
(MI/Dwi Apriani)

DIREKTUR Pengolahan PT Pertamina (Persero) Toharso, meluncurkan produk polypropilene Pertamina dengan merek Polytam High Grade di kilang Refinery Unit III Plaju. Polypropilene merupakan bahan baku pembuatan plastik yang kebanyakan digunakan pada industri kemasan makanan dan minuman.

"Polytam High Grade merupakan produk polypropilene berkualitas tinggi yang lebih tahan panas & oksidasi, serta memiliki warna yang lebih putih," ujar Toharso. Dijelaskannya, Polytam High Grade ini diharapkan dapat mengurangi impor bahan baku plastik Indonesia dan memenuhi kebutuhan akan produk polypropilene berkualitas tinggi. Data dari Kementerian Perdagangan menyebutkan, tahun 2015 nilai impor plastik senilai US$6,9 miliar," jelas Toharso.

Polytam High Grade diproduksi oleh kilang Refinery Unit III Pertamina Plaju sebanyak 4.000 ton per bulan untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan berbahan baku plastik. Distribusi Polytam High Grade ke wilayah-wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Lampung dan Medan.

Diketahui data dari LIPI menyebutkan, konsumsi plastik di Indonesia per kapita pada 2016 mencapai 17 kilogram per tahun dengan pertumbuhan konsumsi mencapai 6-7 persen per tahun. Industri makanan dan minuman merupakan konsumen terbesar plastik lewat permintaan atas kemasan.

Mayoritas kemasan yang digunakan oleh industri di Indonesia adalah kemasan plastik. Dijelaskannya, porsi material plastik fleksibel mencapai 42 persen dari total bahan baku yang digunakan oleh industri kemasan, diikuti oleh kemasan kardus sebanyak 28 persen, dan kemasan plastik solid sebanyak 14 persen. Penjualan kepada industri makanan dan minuman menyumbangkan sekitar 68 persen dari total omzet industri kemasan pada 2015.

Meskipun demikian, kata dia, pengembangan industri plastik masih memiliki ketergantungan terhadap bahan baku plastik impor. Berdasarkan data Kemenperin, terbatasnya kapasitas produksi bahan baku seperti Polypropilene mengakibatkan Indonesia masih harus mengimpor 694.000 ton. Sebagai perbandingan, total kebutuhan bahan baku tersebut di Indonesia mencapai 1,64 juta ton.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya