Presiden: Hipmi Mesti Berperan dalam Redistribusi Aset Lahan

PRESIDEN Joko Widodo menyatakan untuk mendorong pemerataan ekonomi, perlu dilakukan redistribusi aset dan reforma agraria. Dia berharap para pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ikut berperan melaksanakan hal tersebut.

"Saya minta Hipmi berperan penting dalam kerangka kebijakan pemerataan ekonomi, terutama redistribusi aset dan reforma agraria," ucap Presiden saat membuka Rakernas XVI Hipmi di Jakarta, Senin (27/3).

Ia mengatakan pemerintah sudah menyiapkan 4,1 juta hektare tanah berstatus kawasan hutan yang akan dilepaskan untuk program redistribusi aset dan reforma agraria. Lahan itu akan dibagikan kepada rakyat.

Presiden meminta Hipmi berperan melakukan program tersebut agar pembangunan fisik negara bisa dilakukan anak muda untuk generasi mendatang. Pada 2045, Presiden memperkirakan akan ada 309 juta penduduk Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5%-6% dan PDB mencapai US$9,1 triliun.

"Tapi siapa yang pegang peranan di sini? Saudara semua. Hipmi karena yang senior sudah almarhum," cetusnya.

Kendati demikian, Presiden berharap para pengusaha muda tidak meminta-minta fasilitas berlebihan kepada pemerintah. Program redistribusi aset dan reforma agraria mesti dimanfaatkan pengusaha dengan baik tanpa merugikan negara.

"Jangan pula lahan yang sudah diberikan malah dijual lagi. Lahan itu harus dimanfaatkan dan dikelola untuk usaha, menciptakan pekerjaan buat orang kita," tukasnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahaladia mengatakan pernyataan Presiden itu sudah membuka ruang kepada pengusaha muda. Karena itu, redistribusi aset dan reforma agraria mesti betul-betul dimanfaatkan para anggota Hipmi.

"Kalau memang ada akses dan ruang yang cukup, Hipmi harus manfaatkan itu sebagai bagian yang harus didukung. Harus dieksekusi. Jangan kita sudah dikasih peluang, kita enggak manfaatkan," imbuh Bahlil. (X-12)