Investasi AS Hengkang Investor Korea Masuk

KANDASNYA kerja sama perdagangan antara Amerika dengan negara-negara Asia Pasifik dipandang Mantan Duta Besar Indonesia untuk Korea John A. Prasetio justru sebagai momentum yang baik bagi Indonesia. Khususnya dalam hal mulai diliriknya Indonesia sebagai negara tujuan untuk investasi di bidang padat karya.

"Dengan kebijakan Donald Trump yang memutuskan Amerika tidak lagi berpartisipasi dalam Trans Pasific Partnership (TPP) sehingga apa yang digembar-gemborkan Vietnam bahwa mereka lebih kompetitif dalam labour intensif industry dengan ekspor ke Amerika mendapat tarif khusus itu sudah tidak terbukti," terang John saat ditemui di Jakarta, Selasa (14/3).

Sehingga bisa dikatakan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh Amerika cenderung menguntungkan Indonesia sebab pada saat yang sama banyak perusahaan asal Korea yang kemudian mengalihkan tujuan investasi padat karyanya ke Indonesia. John menambahkan minat invetasi Korea ke Indoneisa sangat besar mengingat Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai negara tujuan investasi.

John juga mengungkapkan para investor (Korea Selatan) tersebut saat ini sudah ada beberapa yang memang menemui Menteri Perindustrian dan juga kepala BKPM. Untuk bidang investasi sendiri rata-rata adalah pada bidang garmen dan juga textil hingga alas kaki.

Disamping isu terkait TPP, dirinya juga melihat bahwa adanya kondisi yang kurang baik dalam geopolitical antara Korea dan China saat ini juga bisa mendorong investasi ke Indonesia. Saat ini Tiongkok memiliki masalah terkait radar untuk menangkis rudal dari Korut namun dipandang Tiongkok bisa mengancam cyber security dari Tiongkok.

"Jadi hubungannya kurang baik dan ini memberikan opportunity bagi Indonesia yang lokasinya dekat Korea Selatan," ungkap Jhon.

Selain industri padat karya dirinya juga mengungkapkan bahwa saat ini juga ada investasi Korea yang memang sudah masuk ke Indonesia khususnya dalam bidang Petro Kimia yang memang sangat diminati oleh investor Korea Selatan. Misalnya Lotte Chemical yang sudah melakukan pendekatan selama 2 tahun yang saat ini sudah berhasil membeli lahan dari Krakatau Steel di Cilegon pada Desember lalu.

Investasinya sendiri diperkirakan akan masuk sebesar US$ 4 miliar - US$ 5 miliar untuk petrochemical project dimana dana nya sudah mulai dieksekusi pada tahun ini. (OL-4)