Kantor Bernuansa Seni Bisa Jadi Sarana Inovasi Terapi

SEPANJANG adanya peradaban, manusia tidak bisa lepas dari dunia seni. Bahkan dalam kehidupan modern kini seni sudah menjadi kebutuhan hidup kelompok masyarakat atas hingga menengah ke bawah.

Namun, di tangan Monty P Satiadarma, karya seni juga bisa menjadi alat terapi. Seni untuk kepentingan terapi itu dinamakan, art theraphy.

"Art theraphy merupakan salah satu sarana terapi dengan menggunakan seni visual," ujar Monty, yang merupakan psikolog spesialis art therapy.

Seni visual merupakan seni memproyeksikan karya cipta atau menciptakan gagasan ke dalam bentuk proyeksi visual, baik yang bersifat dua dimensi, seperti gambar, lukis, foto, maupun tiga dimensi seperti keramik, patung meronce, atau aksesori.

"Kalau kita tidak hidup dalam lingkungan yang tidak artistik, kita akan tidak menyenangkan. Jadi hasrat kita harus sesuaikan dengan apa yang selera kita dan juga seni dengan hasrat kita," terang Monty.

Saat ini, menurut Monty, seni juga digunakan sebagai instrumen untuk mendorong penyembuhan.

Menurutnya, art therapy ialah salah bentuk psioterapi yang dilandasi dari seni visual untuk mendorong kesembuhan yang lebih cepat.

Sekalipun sepengertian seni secara umum bisa mencakup seni musik, pertunjukan, tari dan sebagainya, asosiasi art therapy hanya membatasi kepada ruang gerak visual, dengan art therapy merupakan jalur ungkap dinamika pribadi individu yang berisi energi psikis termasuk harapan dan konflik untuk terungkap ke media proyeksi.

Sadar bahwa seni bisa menjadi sarana terapi, Direktur Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) Anika Faisal mengungkapkan BTPN berupaya terus untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya yang memiliki kebutuhan yang beragam, termasuk nasabah BTPN Sinarya yang berasal dari segmen khusus.

"Saat ini penikmat seni juga terus berkembang, sebab seiring dengan semakin banyak nya ruang publik," terang Anika.

Kini BTPN menghadirkan inovasi pada kantor cabang BTPN Sinarya, yakni Latar, yang merupakan ruang seni (art space) pada kantor cabang BTPN Sinarya di Menara BTPN.

Nantinya Latar akan berfungsi sebagai tempat menampilkan karya seni dari seniman-seniman Tanah Air.

Selain menjadi tempat untuk menikmati karya seni nasabah juga dapat memanfaatkan latar sebagai ruang untuk bersosialisasi.

Pada pembukaan pertamanya Latar menghadirkan karya seni instalasi dari seniman Heri Dono selama periode 10 Maret-10 Mei.

Nantinya secara periodik Latar akan menghadirkan karya-karya dari seniman lain yang tidak terbatas pada disiplin seni rupa, tetapi juga mencakup fotografi, desain, seni kriya, lukis, dan berbagai karya seni lain. (Dero Iqbal Mahendra/E-4)