Perbankan di Papua Hentikan Penyaluran Kredit Karyawan Freeport

Antara
07/3/2017 08:45
Perbankan di Papua Hentikan Penyaluran Kredit Karyawan Freeport
()

KALANGAN perbankan di Timika, Papua mengkhawatirkan efek domino dari krisis PT Freeport Indonesia terhadap kondisi perekonomian di Kabupaten Mimika dan Papua pada umumnya. Bank Papua jua sudah menghentikan penyaluran kredit terhadap karyawan PT Freeport dan rekanannya.

Pejabat Sementara Kepala Bank Papua Cabang Timika, Joko Suparyono, di Timika, Selasa (7/3), mengatakan, keberadaan PT Freeport selama ini memiliki dampak sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Mimika, termasuk perbankan.

Jika krisis PT Freeport Indonesia terus berlanjut dan semakin banyak karyawan yang di-PHK maka hal itu memicu krisis ekonomi di wilayah Mimika.

"Kami tentu berharap perundingan antara pemerintah dengan pihak Freeport bisa mencapai titik temu. Jika Freeport menyetujui opsi-opsi yang ditawarkan pemerintah, tentu ke depannya pembangunan Papua akan lebih baik," kata dia.

Sebaliknya, kalau tidak ada titik temu, permasalahan ini akan bertambah panjang dan berdampak luas terhadap perekonomian di Mimika.

Sebagai langkah antisipasi mencegah terjadi krisis yang lebih besar, sejak 20 Februari 2017 Bank Papua telah menghentikan penyaluran kredit kepada karyawan PT Freeport Indonesia dan sejumlah perusahaan yang mengelola aset perusahaan itu.

Penghentian penyaluran kredit itu berlaku untuk seluruh kantor cabang pembantu dan unit Bank Papua di wilayah Mimika, termasuk di area Freeport seperti Tembagapura, Kuala Kencana, dan Portsite Amamapare.

Hingga kini total karyawan Freeport yang menjadi nasabah Bank Papua sebanyak 3.000 orang, dengan total kredit yang disalurkan mencapai sekitar Rp500 miliar.

"Kalau terjadi PHK massal, tentu ini akan beresiko menjadi masalah bagi kami di perbankan. Yang paling meresahkan tentu karyawan sendiri. Karena kalau tidak lagi memiliki pekerjaan tetap, darimana mereka bisa membiayai kebutuhan hidup keluarga dan mengembalikan angsuran kredit," kata Joko.

Dari 32.000 karyawan yang bekerja di area PT Freeport (termasuk karyawan perusahaan-perusahaan kontraktor), diketahui bahwa mereka memiliki pinjaman atau kredit pada sejumlah bank seperti Bank Papua, Bank Mandiri, CMB Niaga, BRI. Sebagian lagi menjadi nasabah Bank Mega, Bank Danamon, dan BNI.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya