Jokowi Ingin Jawa Tengah Percepat Infrastruktur

PRESIDEN Joko Widodo menilai Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang struktur perekonomiannya mulai ditopang oleh sektor industri, khususnya industri pengolahan.

Industri tersebut merupakan salah satu penyumbang ekonomi terbesar di Jawa Tengah dengan kontribusi mencapai 34,8% dan diikuti sektor pertanian sebesar 15%.

"Selain kedua sektor unggulan itu, kita melihat sektor pariwisata masih perlu dikembangkan lagi sehingga bisa menjadi mesin penggerak perekonomian di Jawa Tengah," kata Jokowi dalam rapat terbatas mengenai evaluasi terhadap pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Jawa Tengah, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (28/2).

Karena itu, Jokowi meminta kepada para menteri terkait dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk memperhatikan percepatan pembangunan infrastruktur dan transportasi.

Pembangunan itu berupa proyek jalan tol Trans Jawa, jalur kereta api ganda, perluasan Bandara Ahmad Yani, pengembangan Pelabuhan Tanjung Mas, serta jalur transportasi logistik yang terintegrasi dengan pelabuhan.

Presiden meyakini percepatan pembangunan ini bisa menopang laju pertumbuhan sektor perindustrian dan pariwisata di Jawa Tengah. Selain itu, percepatan pengembangan kawasan industri baru yang lebih terintegrasi juga bisa menjadi motor penggerak perekonomian di Jawa Tengah.

Saat bertemu Perdana Menteri Singapura di Kendal, ia mengaku sempat meyakini kawasan industri Kendal memiliki prospek yang sangat baik dan akan bisa menjadi penggerak ekonomi Jawa Tengah ke depan.

"Syaratnya kita harus mempersiapkan dengan baik sisi perizinan, ketenagakerjaan, konektivitas dengan jalan tol dan pelabuhan, serta infrastruktur pendukung lain seperti listrik dan suplai air bersih," pungkas Presiden. (MTVN/X-12)