Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PT Pertamina (Persero) menyerahkan proposal usulan pengembangan dua lapangan migas di Iran, yakni Ab-Teymour dan Mansouri. Kedua lapangan migas ini cukup menjanjikan dengan estimasi cadangan pada masing-masing lebih dari 1,5 miliar barel.
Penyerahan proposal tersebut dilakukan oleh Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam kepada Deputy on Engineering and Development National Iranian Oil Company (NIOC) Gholamreza Manoucherhri disaksikan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namzar Zanganeh, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Islam Iran Octavino Alimudin.
Syamsu mengatakan pengajuan proposal merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang diteken kedua perusahaan tahun lalu. Berdasarkan MoU tersebut Pertamina diberi kesempatan mengajukan usulan pengembangan atas Ab-Teymour dan Mansouri, pada akhir Februari tahun ini.
“Selama kurang lebih 4 bulan Pertamina melakukan evaluasi teknis kedua lapangan dan kini telah menyelesaikan proposal usulan pengembangan lapangan kedua lapangan tersebut untuk disampaikan kepada NIOC. Proposal ini diharapkan menjadi landasan kedua perusahaan untuk dapat bernegosiasi langsung dalam mengelola kedua lapangan tersebut,” kata Syamsu, Selasa (28/2).
Dari evaluasi yang dilakukan, perseroan memperoleh data kedua lapangan yang terletak di Bangestan, Selatan Iran itu memiliki potensi cadangan masing-masing lapangan lebih dari 1,5 miliar barel. Adapun potensi produksi masing-masing dapat mencapai lebih dari 200 ribu barel per hari.
Iran adalah negara dengan cadangan minyak terbesar ke-4 di dunia dengan cadangan minyak terbukti sebesar 157 miliar barel (9,3 % dari total cadangan terbukti di dunia). Iran juga memiliki cadangan gas terbukti terbesar di dunia sebesar 1,200 TCF (18,2% dari total cadangan dunia).
Setelah dicabutnya sanksi Iran, negara tersebut berencana meningkatkan produksi minyaknya yang saat ini sebesar 3,4 juta barel per hari menjadi 4,7 juta barel per hari dalam kurun 5 tahun ke depan. Untuk itu, Iran mengundang perusahaan migas internasional untuk berinvestasi di Iran dalam beberapa tahun ke depan baik melalui proses bilateral maupun tender.
“Kami mengapresiasi langkah yang ditempuh pemerintah Indonesia kepada pemerintah Iran, hingga akhirnya Pertamina berkesempatan mengajukan proposal penawaran ini. Kedua lapangan ini memiliki potensi yang menjanjikan, sejalan dengan upaya Pertamina untuk terus agresif mengembangkan bisnis hulu ke luar negeri dalam rangka memperkuat ketahanan energi nasional,” tutup Syamsu. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved