Aksi Trump Buat Dompet para CEO makin Tebal

BANYAK warga Amerika Serikat (AS) yang mengecam sejumlah kebijakan Presiden Donald Trump. Namun, faktanya banyak CEO diuntungkan sejumlah kebijakan presiden kontroversial tersebut. Bahkan, CNN.com menulis, sudah menjadi rahasia umum, banyak CEO yang tersenyum puas saat keluar dari Gedung Putih seusai rapat konsolidasi dengan Trump.

Salah satunya dialami CEO of Dow Jones Industrial Average (DJIA), perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan dan informasi keuangan.

Dilansir dari situr keuangan CNN.com, Minggu (26/2), mereka menikmati kolektif lonjakan sebesar US$402 juta di nilai kepemilikan saham sejak pemilihan Trump. Data itu merujuk ke sebuah studi yang dilakukan Equilar. Angka tersebut merupakan peningkatan 18,4%, jika dibandingkan dengan keuntungan secara keseluruhan 11% selama periode itu.

Sebagian besar dari keuntungan tersebut menjadi milik para pemimpin bank-bank besar seperti Goldman Sacha dan JP Morgan Chase.

Itu bukti dari janji kampanye Trump untuk melakukan deregulasi peraturan keuangan dan mempercepat perekonomian AS yang membuat saham-saham bank besar meroket.

Rapat umum Goldman's (GS) pascapemilihan lebih dari 30% telah meningkatkan nilai saham sang CEO Lloyd Blankfein sebesar US$146 juta sejak November. Kebijakan Trump juga sangat menguntungkan Jamie Dimon, boss JP Morgan (JPM), yang melejit sampai US$116 juta sahamnya.

Bahkan saham Apple, perusahaan yang notabene rajin mengecam kebijakan Trump, juga mengalami lonjakan 23% sejak kemenangan Trump. Apple rajin mengkritik kebijakan Trump yang menarik perlindungan pada siswa transgender. Namun, faktanya, saham perusahaan itu naik mencapai US$23 juta sejak pemilu.

CEO lain yang menang besar berkat efek janji-janji Trump semasa kampanye ialah Kepala American Express (AXP) Kenneth Chenault dan Boeing (BA) Dennis Muilenburg.

Banyak CEO Dow telah mengunjungi Trump di Gedung Putih untuk berdiskusi. Dimon, IBM (IBM, Tech30) CEO Ginni Rometty, Walmart (WMT) CEO Doug McMillon dan Disney (DIS) CEO Bob Iger semua bertemu dengan Trump sebagai bagian dari dewan penasihat CEO presiden.

Wall Street sendiri telah menawar saham sejak pemilu karena investor bertaruh bahwa janji-janji Trump untuk memangkas pajak, melepaskan belanja infrastruktur, dan memotong pita merah akan merangsang ekonomi dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal itu juga membantu bahwa ekonomi AS terlihat sehat dan suku bunga tetap rendah secara historis.(Try/E-4)