Cucu Usaha Bumiputera Jalankan Kewajiban AJBB

MESKI baru lahir, PT Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB) memanggul beban besar untuk membantu induknya menjalankan kewajiban kepada 6,5 juta pemegang polis Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB) aktif hingga 70 tahun mendatang.

Sebagai bentuk restukturisasi perusahaan AJBB, pengelola statuter AJBB resmi meluncurkan PT AJB sebagai entitas terpisah dari AJBB yang nantinya akan berjalan beriringan.

"Modal awal kita sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan yang minimal Rp100 miliar, nanti pada Maret 2017 bertambah Rp2 triliun dari konsorsium," kata Koordinator Pengelola Statuter Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB) Didi Achdijat seusai peluncuran PT AJB di Jakarta, kemarin.

Didi optimistis modal Rp2 triliun dari konsorsium swasta tersebut, akan masuk pada Maret 2017. "Nanti 31 Maret baru pasti, konsorsium mana yang bisa menyelesaikan persoalan tambahan modal AJB Rp2 triliun itu. Pastinya kita membutuhkan modal itu karena tidak mungkin mengandalkan modal Rp100 miliar jika menargetkan laba Rp3 triliun," tukasnya.

Ia menjelaskan modal Rp100 miliar tersebut bersumber dari Bumiputera Investama Indonesia (BII) yang merupakan anak usaha dari Bumiputera 1912.

Bumiputera 1912 merupakan perusahaan yang dibentuk pengelola statuter dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk merestrukturisasi AJBB yang tidak memiliki kemampuan finansial untuk membayar klaim kepada 6,5 juta pemegang polis.

Direktur Utama PT AJB Wiroyo Karsono optimistis korporasi ini akan mampu berkembang pesat, apalagi sebagai regenarasi dari fungsi marketing dan perluasan pasar AJBB, PT AJB mewarisi infrastruktur fisik dan sumber daya manusia AJBB.

"Bumiputera punya lebih dari 25 ribu agen, 10 ribu aktif berjualan tiap bulan, rata-rata dua polis per bulan. Infrastrukturnya kita punya 365 kantor cabang di seluruh Indonesia, khususnya di <>rural area. Kita <>leading di sana," ucap Wiroyo. (Fat/Ant/E-2)