Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PT Adaro Energy Tbk menggaransi bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tabalong, Kalimantan Salatan, sudah bisa beroperasi (commercial operating date/COD) pada kuartal I 2019. Hal itu seiring dengan tingkat kemajuan pembangunan proyek yang telah mencapai 30% hingga saat ini.
"Konstruksi sudah kami lakukan sejak Juni lalu untuk mengejar COD di kuartal I 2019. Kami berusaha target operasional PLTU ini masih sesuai jadwal," ujar Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir, di Jakarta, Selasa (7/2) malam.
Sejatinya kewajiban pembiayaan (financial closing) PLTU tersebut baru dilakukan pada 23 Januari 2017. Namun, demi mengejar target, pembangunan PLTU Tabalong telah dikerjakan perseroan sejak Juni tahun lalu.
Garibaldi menuturkan konstruksi tahap awal dibangun dengan menggunakan dana yang disetor perusahaan melalui anak usaha, PT Adaro Power. Karena PLTU ini merupakan proyek kerja sama (joint venture), sebagian dana juga dikucurkan mitra perusahaan, yaitu Korea East-West Power Co Ltd.
Kedua perseroan itu, lanjut dia, setidaknya menyetor modal US$123 juta untuk konstruksi PLTU tahap awal. Sementara itu, dana untuk konstruksi tahap awal diambil dari para pemegang saham. Garibaldi menambahkan,se usai financial closing dilakukan, dia yakin tingkat kemajuan PLTU Tabalong bisa semakin cepat. Namun, saat ditanya, dia enggan merinci target tingkat kemajuan proyek ini hingga akhir 2017 mendatang.
Konsorsium bank
Financial closing yang didapatkan telah memberikan kepastian pembiayaan proyek sebesar US$422 juta bagi Adaro. Angka itu mengambil 77,43% dari nilai investasi US$545 juta. Pembiayaan tersebut diberikan konsorsium enam bank yang terdiri atas Korea Development Bank, Bank of Tokyo Mitsubishi, DBS Bank, Mizuho Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan The Hong Kong Shanghai Banking Corporation.
Garibaldi menambahkan pembiayaan ini bersifat project financing. Artinya, pemberi pinjaman langsung berhubungan dengan pelaksana proyek dan bukan dengan perusahaan induk.
Dia menuturkan, dalam kurun waktu enam bulan, pihaknya sudah bisa merampungkan dua financial closing. Sebelumnya, anak usaha Adaro, PT Bhimasena Power Indonesia, juga merampungkan financial closing untuk PLTU Batang.
PLTU Tabalong rencananya memiliki kapasitas 2x100 megawatt (Mw) yang dibangun anak usaha Adaro dan Korea East West Power, yaitu PT Tanjung Power Indonesia. Kepemilikan Adaro Power di perusahaan patungan itu tercatat 65%, sedangkan 35% sisanya diapit Korea East-West Power. PLTU Tabalong sebelumnya telah melaksanakan perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) pada 15 Oktober 2014 dengan jangka waktu 25 tahun.
Pada kesempatan serupa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan PLTU Tabalong akan menambah daya signifikan pada kelistrikan Pulau Kalimantan yang masih defisit.
"Bagi kita di Jakarta enggak bisa terlalu bayangkan listrik kurang, kalau listrik mati pernah. PLTU ini sebetulnya merupakan bagian dari fast track kedua yang sampai sekarang masih belum selesai," pungkas Darmin. (E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved