Pelindo II Bidik Arus Peti Kemas 6,8 Juta Teus

Bayu Anggoro
04/2/2017 06:16
Pelindo II Bidik Arus Peti Kemas 6,8 Juta Teus
(MI/Ramdani)

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) menargetkan arus peti kemas pada 2017 bisa mencapai 6,8 juta teus (twenty equivalent units) atau setara dengan pendapatan Rp10,5 triliun.

"Target-target kinerja Pelindo II 2017 tidak semakin ringan dan bahkan terus ditingkatkan," sebut Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya pada media gathering Pelindo II di Bandung, kemarin.

Keberanian Pelindo II mematok target tinggi, menurut Elvyn, tidak terlepas dari realisasi arus peti kemas selama 2016 yang mencapai 6,08 juta teus.

Realisasi tersebut meningkat dari 2015, sekitar 5,9 juta teus.

"Perusahaan kami pada 2016 menangani 6,08 juta teus peti kemas," sambung dia.

Sementara itu, arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok saja di 2016 tercatat mengalami kenaikan 38% menjadi 5,4 juta teus.

Sebelumnya, pada 2015 arus peti kemas di Priok tercatat 5,2 juta teus.

Kenaikan itu terjadi karena adanya peningkatan permintaan dari arus perdagangan seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, pada 2017 dia menargetkan arus peti kemas mencapai secara total raihan Pelindo II 6,8 juta teus.

Untuk meraih target pendapatan perusahaan sebesar Rp10,5 triliun di 2017, Pelindo II akan didapat dengan modal belanja (capital expenditure) sebesar Rp4,6 triliun (tanpa partisipasi ekuitas).

Proyek strategis

Elvyn berharap perusahaan dapat memulai proyek-proyek strategis pada 2017, termasuk kelanjutan proyek Terminal Kalibaru, Pelabuhan Kijing, Cikarang Bekasi Laut (CBL), Pelabuhan Sorong, dan Proyek Pelabuhan Patimban.

Pembangunan terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok atau New Priok Container Terminal One (NPCT1) berkapasitas 1,5 juta teus, kata dia, sudah diresmikan pada 13 September 2016 dan sedang dalam proses pengembangan untuk terminal-terminal selanjutnya.

Untuk pembangunan Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat, proyeksinya akan menampung kapasitas hampir 1 juta teus.

Selain itu, tengah dilakukan pembangunan kanal CBL (Cikarang Bekasi Laut) yang merupakan upaya optimalisasi alur sungai sebagai cadangan (back up) transportasi barang dan penghubung antara pelabuhan dan area belakang pelabuhan (hinterland) sehingga dapat mengurangi penimbunan barang (kongesti) jalan di darat.

Sementara itu, pembangunan Pelabuhan Sorong di Papua Barat direncanakan menjadi pelabuhan hub di Indonesia Timur sehingga arus tol laut yang ditargetkan hingga timur Indonesia dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Pelindo II, lanjut dia, juga menyiapkan dana kelola sesuai dengan aturan sekitar Rp2 triliun dengan total kepemilikan saham 51%.

Saat ini Pelindo II mempersiapkan rencana pelaksanaan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) terhadap tiga anak perusahaan, yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), dan PT Jasa Armada Indonesia (JAI).

"Rencananya setidaknya 30% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor, dicatat untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia," tambah Elvyn.

(Ant/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya