Perlu Kreativitas untuk Hadapi Persaingan

TAHUN ini diprediksi sebagai masa pemulihan pasar properti dari kelesuan yang berlangsung sejak 2015.

"Mengacu pada data Bank Indonesia, sepanjang kuartal ketiga tahun lalu sebanyak 56,24% pengembang di Indonesia mengandalkan dana internal perusahaan sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan proyek mereka. Tak ada pilihan, para pengembang harus semakin kreatif dalam mengangkat keunggulan proyeknya di tahun ini agar cepat diserap pasar," ujar Country Manager Rumah.com, Wasudewan, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Direktur PT Synthesis Kreasi Utama, Julius J Warouw, meyakini pada 2017, produk properti yang hadir di Indonesia akan semakin beragam.

"Tidak hanya produk, tetapi juga bakal banyak pengembang asing yang mengembangkan proyek di sini," ujarnya.

Senada dengan Wasudewan, Julius mengungkapkan para developer dituntut untuk lebih kreatif demi memenangi persaingan.

Karena itu, pada tahun ini Synthesis Development yang semula menghadirkan proyek berupa high rise building (apartemen) akan membangun rumah.

"Penting bagi developer lokal untuk terus mencari ide dan kreativitas. Bukan cuma menyuguhkan sisi desain atau fasilitas menarik, melainkan juga harus tahu kebutuhan masyarakat saat ini," terangnya.

Di lain pihak, Sales Manager Podomoro Golf View, Lucky Tedja, menganggap pasar properti 2017 sebagai peluang sekaligus tantangan.

"Peluang dan tantangan itu kami hadapi dengan melahirkan produk baru yang bertujuan membantu pemerintah dalam menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Itu yang menjadi strategi kami pada 2017," ujarnya.

Di sisi lain, PT Jababeka Tbk masih dengan strategi bisnis terfokus mengembangkan kawasan industri terpadu yang disertai infrastruktur dan residensial.

"Strategi Jababeka untuk 2017 ialah terus berinovasi menciptakan suplai yang akhirnya menjadi demand, terutama untuk perumahan dan area komersial. Dengan hadirnya Jababeka Residence, kami berhasil menciptakan proyek yang mampu menembus konsumen kelas menengah atas," kata Direktur PT Jababeka, Sutedja Sidarta Darmono.

Ia mengatakan Jababeka akan terus membangun proyek yang menyasar pangsa pasar tersebut.

"Karena bisnis inti mereka masih di kawasan industri, rencana Jababeka tetap mengembangkan mixed-use project yang memadukan tempat tinggal dengan fasilitas komersial."