Produksi Beras Nasional Cukup hingga April 2017

Di tengah masalah iklim yang mendera sektor pertanian nasional, pasokan beras nasional diperkirakan bisa cukup hingga kuartal 1 2017.

Kenaikan produksi beras telah melampaui target swasembada sehingga di tahun depan diperkirakan tidak perlu lagi ada impor beras.

"Untuk beras sudah aman bahkan untuk kebutuhan hingga April 2017. Serapan Bulog dari gabah petani, dari target 3.2 juta ton sudah terserap 92% untuk beras subsidi (PSO)," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Gardjita Budi di Jakarta, kemarin.

Produksi beras nasional sepanjang 2016 mencapai 79 juta ton, naik dari 2015 sebesar 74 juta ton dan 2014 dengan produksi 70 juta ton.

Kenaikan produksi beras merupakan dampak dari rekayasa engineering di beberapa daerah dengan melakukan pergeseran produksi berdasarkan kondisi musim, ditambah dengan pemanfaatan lahan telantar.

"Namun, kedelai dan jagung masih butuh proses," katanya.

Upaya lain yang dilakukan untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional ialah dengan terus melakukan edukasi disertifikasi pangan kepada masyarakat untuk mengurangi ketergantungan atas pangan tertentu, misalnya beras.

"Masih ada sumber karbohidrat lain selain beras, seperti umbi-umbian. Itu tergantung kebiasaan dan kearifan masyarakat lokal."

Kebutuhan protein juga bisa didapatkan bukan hanya dari daging sapi.

"Tingginya ketergantungan akan daging sapi membuat masyarakat terbebani apalagi sekarang harganya masih tinggi. Masih ada daging lain seperti ayam dan juga ikan."

Untuk menjaga pasokan komoditas lain, seperti cabai dan bawang, pemerintah melakukan proyek pengembangan kawasan rumah pangan lestari.

"Hasil tanam rumah tangga bisa menolong untuk memenuhi kebutuhan warga. Kami membantu benih untuk ditanam di pekarangan dan pembinaan rumah tangga untuk menanam cabai," paparnya.

Pada 2017, Kementan akan menggandeng ibu-ibu PKK di seluruh Indonesia untuk mengajak warga melakukan upaya disertifikasi pangan.

"Mereka juga bisa membantu kontribusi penyediaan pangan dengan pemanfaatan pekarangan untuk produksi cabai."