BTN Siapkan 10 Rumah Kreatif untuk Warga

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendukung program Kementerian BUMN dalam pendirian Rumah Kreatif BUMN (RKB). BTN telah menyiapkan 10 RKB yang seluruhnya difasilitasi dengan layanan digital banking.

"Potensi bisnis di 10 wilayah yang kami siapkan RKB harus benar-benar menjadi media untuk masyarakat dalam menjalankan bisnis dengan mudah dan cepat. Kami siap menjadikan 10 RKB ini nantinya menjadi unggulan karena benar-benar dapat mendorong ekonomi masyarakat setempat dengan cepat," papar Direktur Utama BTN Maryono dalam siaran pers di Jakarta, kemarin.

Seusai mendampingi Menteri BUMN dalam acara peresmian Rumah Kreatif BUMN yang dibangun BTN di Bitung, Sulawesi Utara, Maryono menuturkan RKB disiapkan untuk membantu masyarakat dalam menjalankan bisnis.

"Kami melakukan pendampingan dan memberi sentuhan layanan digital agar bisnis itu menjadi mudah dan cepat," lanjutnya.

Pihaknya sudah menyiapkan hal tersebut di 10 RKB yang dibangun di 10 wilayah di Indonesia.

"RKB BTN di Bitung akan menjadi rumah bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan tidak sekadar informasi, tapi juga konsultasi, pendidikan, dan bimbingan untuk bisa meningkatkan bisnis dan memasarkan produk lewat e-commerce," jelasnya.

BTN juga mendirikan RKB yang disebar di Medan, Palembang, Bangka Belitung, Bantul, Brebes, Jember, Kotawaringin, Manokwari Selatan, dan Palopo.

Fasilitas RKB akan menjadi sinergi BUMN dalam prog-ram pelatihan, pembinaan, pembiayaan UMKM. Dengan RKB maka UMKM disiapkan tidak hanya dapat menjual produk di Indonesia, tapi juga ke pasar internasional lewat e-commerce yang digawangi Blanja.com.

"Kami harap dengan RKB, kualitas standardisasi produk dan pemanfaatan digital dalam pengembangan usaha UMKM bisa meningkat," kata Maryono. Untuk mendukung pembinaan UMKM di RKB, materi kurikulum disiapkan dan ditempatkan di Pustaka Digital (PaDi) pada setiap RKB.

UMKM menjadi sasaran utama BTN sebab bisnis tersebut secara kolektif mewakili 99% dari total bisnis di Indonesia. Pelaku usaha golongan menengah ke bawah ini ternyata menyumbang 97% lapangan kerja dan 57% PDB tahunan Indonesia (data OECD 2011). "Dengan peranan UMKM yang strategis dalam ekonomi Indonesia maka diperlukan keterlibatan mereka dalam ekonomi digital," tandas Maryono.