Proper Hijau bagi 17 Pembangkit PLN

SEBANYAK 17 unit pembangkit yang dikelola PLN bersama anak perusahaan, yakni PT Indonesia Power (IP) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), meraih penghargaan Proper Hijau dalam Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI pada 2016.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyerahkan langsung penghargaan kepada perusahaan yang meraih Proper Hijau di Jakarta, kemarin.

Menurut Siti Nurbaya, sebagai instrumen penataan alternatif, Proper telah digunakan sebagai acuan analisis risiko oleh perbankan Indonesia, acuan penghargaan Adhitama oleh Kementerian ESDM, serta forum buyer ILO sebagai indikator kinerja pengelolaan lingkungan bagi para pembeli.

"Selain itu, dengan Proper menghasilkan hasil inovasi dan peningkatan pengelolaan lingkungan berupa efisiensi penggunaan energi sebesar 250 juta gigajoule, efisiensi air sebesar 447 juta meter kubik, penurunan emisi 75 juta ton CO2, reduksi limbah padat non-B3 sebesar 3 juta ton, dan reduksi limbah B3 sebesar 6 juta ton," ujarnya dalam keterangan resmi.

Proper Hijau diberikan untuk usaha dan kegiatan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) dan mereka telah memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik.

Tahun ini ada 172 perusahaan mendapatkan Proper Hijau dari 1.930 peserta yang ikut yang berasal dari 111 jenis industri.

"Proper Hijau ini jadi pencapaian yang membanggakan bagi PLN. Prestasi ini merupakan bukti nyata bahwa pembangkit listrik PLN dikelola dengan ramah lingkungan dan program pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan baik," ungkap Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka.

Unit pembangkit PLN yang meraih Proper Hijau itu antara lain PLTU Paiton-Probolinggo, PLTGU Gresik-Gresik, PLTG Gilimanuk-Bali, dan Pembangkitan Sumatra Bagian Selatan Sektor Kramasan. (Tes/E-1)