Japfa Raih Economic Challenges Awards 2016

22/11/2016 22:33
Japfa Raih Economic Challenges Awards 2016
(Ist)

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa) mendapatkan penghargaan Economic Challenges Awards 2016 sebagai salah satu perusahaan yang mampu melakukan inovasi dan mendorong pertumbuhan melalui masa sulit. Perhargaan prestisius itu diserahkan oleh Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri kepada Direktur External Relations JAPFA Rachmat Indrajaya.

Japfa terpilih sebagai pemenang untuk kategori Aneka Industri dan Manufaktur dengan menyingkirkan empat kandidat lainnya, salah satu emiten pakan ternak, Charoen Phokpand. Keberhasilan Japfa tersebut dinilai karena kemampuannya untuk terus melakukan inovasi dan mendorong pertumbuhan usaha meskipun harus melalui masa ketidakpastian pada 2016.

"Inovasi adalah pekerjaan yang tidak mudah. Diperlukan kegesitan dan keuletan untuk melakukannya," ujar Rhenald Kasali, salah satu Dewan Juri Economic Challenges Awards 2016 pada saat penyerahan hadiah, Selasa (22/11). "Perlu ada komitmen dari perusahan untuk terus melakukan inovasi," sambung Kasali.

Kegesitan dan keuletan Japfa terlihat dari kemampuannya untuk menggaet investor asing seperti Kohlberg Kravis Roberts & Co LP (KKR) Jade Ltd untuk menanamkan modalnya. Pada pertengahan 2016, Japfa mampu menggaet KRR Jade Ltd untuk menginvestasikan sebesar US$81.2 juta atau senilai 10,44% saham.

"Saya tidak ingin melihat inovasi sebagai sebuah biaya, tetapi memegang prinsip inovasi atau mati. Mau tidak mau perusahaan harus melakukan inovasi untuk melewati masa yang sulit," ungkap Kristanto Santosa, pakar inovasi dalam kesempatan yang sama.

Salah satu faktor lainnya yang mampu mendorong Japfa melewati masa sulit ialah inovasi dengan cepat untuk menyikapi berbagai perubahan di pasar dan kebijakan dalam dunia agribisnis.

Tercatat sepanjang 2016 terdapat berbagai perubahan kebijakan mendasar mulai dari pengetatan impor jagung, kebijakan impor sapi yang mengalami banyak perubahan, dan berbagai kebijakan lainnya termasuk mengenai harga bahan pokok. Meskipun melewati berbagai pergolakan tersebut, kegiatan operasional Japfa terus bertumbuh relatif stabil.

"Japfa menyakini bahwa agribisnis merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia," ujar Rachmat Indrajaya. "Karenanya kami terus menerus mendorong pertumbuhan dalam industri ini dengan dukungan dari peternak baik ayam, sapi, ikan, dan udang di seluruh Indonesia," lanjutnya.

Dalam menjalankan usahanya, Japfa mampu mendukung tidak hanya pertumbuhan kinerja perusahaan tetapi juga mendorong tumbuhnya perekonomian lokal. Japfa tercatat sebagai salah satu perusahaan yang mengembangkan berbagai macam model kemitraan untuk peternak baik untuk ayam ataupun sapi.

Japfa merupakan salah satu perusahaan agribisnis di Indonesia yang memiliki integrasi hulu hilir dari usaha produksi pakan, pembibitan, budi daya, dan pengolahan produk akhir untuk ayam, sapi, ikan, dan udang. Ditambah lagi dengan dukungan usaha lainnya seperti laboratorium dan pabrik vaksin termodern di Indonesia, Japfa menguatkan struktur usahanya di seluruh penjuru Indonesia.

Bermoto 'Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama', Japfa kini menjadi salah satu perusahaan terintegrasi dalam sektor peternakan yang terbesar di lebih dari 20 provinsi di Indonesia. (RO/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya