RI-Belanda Lanjutkan Kerja Sama Bidang Sumber Daya Air

PEMERINTAH Indonesia dan Belanda akan melanjutkan kerja sama di bidang infrastruktur yang akan lebih berfokus pada bidang pengelolaan sumber daya air.

Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat mendampingi Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yang didampingi Menteri Infrastuktur dan Lingkungan Melanie Schultz van Haegen dalam kunjungan di Semarang, kemarin.

Setelah melalui beberapa pembahasan dengan pihak pemerintah Belanda, kata Basuki, akhirnya diputuskan sembilan program prioritas utama yang akan dikerjakan pada 2017.

"Untuk memperbaharui MoU yang ada dengan memperpanjang MoU join corporation program tersebut, kemarin kita sudah membahas sembilan program selektif yang akan dilaksanakan tahun depan. MoU-nya dilaksanakan Februari tahun depan.

"Basuki mengungkapkan kesembilan proyek tersebut sudah mealui proses seleksi dari berbagai program yang ada. "Semua sudah disepakati, hanya tinggal funding arrangement-nya. Bentuknya nanti lebih banyak ke grant (hibah) dalam bentuk program, misalnya banger itu termasuk program, tetapi dikerjakan mereka.

"Untuk lokasi, Basuki mengungkapkan nantinya akan difokuskan kepada tiga wilayah terlebih dahulu. Misalnya seperti Jakarta, Demak, dan Semarang ditambah dengan terowongan bawah sungai untuk wilayah Kapuas.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengungkapkan dalam kunjungannya kali ini, pemerintah Belanda dan Indonesia telah memiliki banyak kesepakatan khususnya dalam bidang sumber daya air. Namun, saat ini, kata dia, pihaknya akan lebih berkonsentrasi kepada persoalan implementasi dari berbagai kesepakatan tersebut, khususnya dalam revitalisasi dari kota lama di semarang. "Kami memang telah berdiskusi berdasarkan proyek banger dan juga proyek-proyek lainnya yang sudah kita kerjakan bersama," Rutte menegaskan.

Rutte juga mengunjungi peresmian polder yang berada di Kemijen, Semarang Timur, itu menjadi polder percontohan. Cakupannya ialah seluas 543 hektare di 10 kelurahan di Kecamatan Semarang Timur yang dihuni 84 ribu jiwa. Sistem Polder Banger menggunakan sistem penanggulangan banjir dan rob seperti di Belanda. (Dro/HT/E-2)