Pemprov Banten Mulai Tarik Dana di BJB

PLT Gubernur Banten Nata Irawan telah menandatangani surat perintah penarikan dana Rp320 miliar milik Pemprov Banten di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJB). Dana itu akan dimasukkan ke Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten).

"Saya sudah tanda tangani surat penarikan dana Rp320 miliar milik pemprov dari Bank Jabar (BJB). Nantinya seluruh keuangan Pemprov Banten akan melalui Bank Banten yang merupakan bank milik daerah Banten," kata Nata di Jakarta, kemarin (Selasa, 22/11)

Banten memiliki APBD sekitar Rp9 triliun di 2017. Selama ini, sebagian besar transaksi keuangan Pemprov Banten melalui BJB karena pemprov belum memiliki bank.

Bank Banten yang dahulu bernama Bank Eksekutif baru resmi menjadi milik Pemprov Banten pertengahan tahun ini. Pemprov Banten menganggarkan dana Rp900 miliar untuk membeli saham Bank Eksekutif Tbk yang dimiliki Sandiaga Uno melalui Recapital Securities.

Pascapembelian saham itu, pada 27 Juni 2016 sesuai dengan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM, perseroan resmi beroperasi dengan menggunakan nama PT Bank Pembangunan Daerah Banten. Peresmian operasional Bank Banten dilakukan Gubernur Banten Rano Karno pada 4 Oktober lalu. Akuisisi dan perubahan nama Bank Eksekutif menjadi Bank Banten juga telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Saat ini Pemprov Banten sedang merampungkan proses pembelian saham agar menjadi mayoritas di bank itu melalui rights issue tahap V. "Dana Rp300 miliar untuk menyuntik modal Bank Banten sudah siap, jadi tinggal dipergunakan," ujar Nata.

Direktur Utama Bank Ban-ten Heru Sukanto mengatakan penarikan dana Rp320 miliar itu akan dilaksanakan akhir bulan ini. Dana itu untuk mendukung kegiatan operasional Pemprov Banten. "Gaji pegawai pemprov juga sudah akan dibayarkan melalu Bank Banten Desember ini," katanya. (Uud/E-2)