Pemerintah Ajak Penguatan Perdagangan Bilateral

MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan selama forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), 12 negara anggota APEC melakukan pertemuan bilateral dengan Indonesia. Hal utama yang diperbincangkan dalam pertemuan tersebut ialah keikutsertaan Amerika Serikat (AS) dalam Trans-Pacific Partnership (TPP).

"Saya tangkap ada kerisauan dari mereka yang melakukan bilateral dengan pemerintah Indonesia kemarin di APEC. Total 12 negara yang bertemu dengan saya ditambah Vietnam yang langsung bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat itu," ucap Enggar di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, kemarin.

Karena kekhawatiran tersebut, Enggar menyampaikan pihaknya mengajak ke-13 negara APEC untuk lebih meningkatkan perdagangan bilateral dengan Indonesia. Pasalnya, bila TPP pun berlanjut, realisasi masuknya Indonesia ke organisasi tersebut masih akan memakan banyak waktu.

Penguatan perdagangan bilateral juga dinilai Enggar harus dilakukan guna mengerek konsumsi dalam negeri dan pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia mayoritas masih ditopang konsumsi dalam negeri dengan porsi 55%.

Beberapa negara yang melakukan kerja sama bilateral dengan pemerintah Indonesia selama di KTT APEC antara lain Peru, Cile, Taiwan, Jepang, Hong Kong, Tiongkok, Selandia Baru, Australia, Malaysia, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) AS, dan Vietnam.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengatakan kajian TPP masih perlu dibuat untuk membenahi sistem perdagangan Indonesia agar lebih berdaya saing dan kompetitif.

"Ini suatu kesempatan buat Indonesia melakukan pembenahan TPP. Kajian TPP ini sudah dirancang sebelum pemilihan di AS. Jadi kami harus selesaikan sampai akhir," ucap Tjahya di kesempatan sama. (Jes/E-2)