Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PASAR e-commerce Indonesia diperkirakan akan melampaui $53 miliar pada tahun 2025, hal ini menunjukkan peningkatan kepercayaan konsumen dalam belanja online dan sistem pembayaran digital yang semakin membaik. Indonesia telah menjadi pasar e-commerce terbesar ketiga di dunia, di bawah Tiongkok dan Amerika Serikat, karena pendapatan per kapita yang lebih tinggi, akses internet yang lebih luas, dan urbanisasi.
Berdasarkan laporan L.E.K. Consulting , 96% populasi Indonesia memiliki ponsel, dengan 76% diantaranya memiliki akses internet. Lebih dari 65% populasi berada di bawah usia 44 tahun, yang menunjukkan perilaku belanja impulsif yang relatif lebih tinggi.
Kondisi demografis dan perilaku belanja ini menunjukkan bahwa masih ada peluang besar untuk mengembangkan pasar e-groceries di Indonesia, di mana penetrasi pasar diperkirakan akan tumbuh dari 1% pada tahun 2020 menjadi 3% pada tahun 2024 .
Baca juga : Ketua idEA Yakin Transaksi E-commerce Tahun Depan Melesat
Selain percepatan layanan, program jaminan saat berbelanja juga memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan konsumen terhadap transaksi online. Laporan dari Nielsen menyatakan bahwa 72% konsumen Indonesia lebih memilih situs e-commerce yang menawarkan jaminan terhadap produk cacat atau palsu, sehingga meningkatkan kepercayaan mereka dalam transaksi online.
Hingga tahun 2023, Gross Merchandise Value (GMV) e-groceries di Indonesia mencapai $1 miliar, dengan Astro menguasai 5% dari pasar e-groceries di Indonesia. Astro juga telah mengkonsolidasikan posisinya sebagai satu-satunya pemain quick commerce e-grocery di Indonesia, memberikan Astro pangsa pasar 100% dalam quick commerce di e-grocery.
Menyambut tren tersebut Astro, platform e-grocery shopping memperkenalkan kampanye Ada yang Baru, Ada yang Biru dengan meluncurkan identitas dan logo terbaru sebagai manifestasi atas komitmen untuk terus berkembang dan beradaptasi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin dinamis.
Tidak hanya itu, Astro sebagai #TemanAndalan juga meluncurkan inovasi layanan “Jaminan Garansi”, memberikan jaminan penggantian barang baru apabila produk yang diterima pelanggan bermasalah serta penggantian 100% ongkir bila pesanan datang terlambat.
“Identitas biru yang baru ini mencerminkan pendekatan Astro yang modern, dinamis, dan berpusat pada pelanggan, memperkuat peran kami sebagai #TemanAndalan bagi pelanggan. Kampanye ini juga mempertegas janji kami untuk memberikan pengalaman belanja yang aman dan nyaman untuk pelanggan lewat berbagai inovasi, baik dari sisi layanan maupun produk. Dengan memperluas layanan Astro, kami ingin menghadirkan kemudahan bagi pelanggan untuk menikmati layanan Astro di lebih banyak lokasi di wilayah Jadetabek, jelas Vincent Tjendra, Co-founder & CEO Astro.
Sementara itu, menyambut tren belanja yang meningkat, Felix Aprilio Rahardjo - VP of Channel Operations menegaskan komitmen berkomitmen pada keunggulan operasional dan layanan yang berfokus pada pelanggan, memastikan pengalaman belanja yang lancar 24/7.
"Pendekatan ini menghemat waktu dan energi pelanggan kami, memungkinkan mereka untuk fokus menjalankan kesibukan mereka sehari-hari. Jaminan garansi yang hadir di Astro merupakan bentuk komitmen kami untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dalam melakukan transaksi online, memastikan Astro hadir menjadi #TemanAndalan yang membuat berbelanja terasa aman dan nyaman," kata dia.
Melalui layanan terbaru Jaminan Garansi, jika terjadi kesalahan dalam pengiriman produk, Astro berkomitmen untuk segera memperbaiki kesalahan tersebut tanpa penundaan, memastikan konsumen menerima produk yang sesuai dengan pesanan mereka. (H-2)
Perempuan berusia 30 tahun ini tidak pernah melewatkan membaca ulasan produk.
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan keuangan adalah bagaimana cara menghemat pengeluaran bulanan, terutama untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, metode pembayaran yang mudah dilakukan juga turut mendorong konsumen untuk lebih memilih belanja secara daring.
Sekarang, channel online juga sudah cukup berkembang. Konsumen sekarang menggunakan omni-channel, yaitu mereka berbelanja baik offline maupun online, tergantung kategori dan kebutuhan.
Di tengah kemudahan yang tersedia, aktivitas belanja daring masih memiliki tantangan, salah satu yang kerap terjadi adalah penipuan
Kartu Kredit BRI memperkenalkan kejutan baru untuk para penggunanya dengan program digital savvy yang menawarkan berbagai manfaat.
Survei Visa mencatat transaksi belanja masyarakat di e-commerce melampaui transaksi di toko offline pada Lebaran lalu. Ini menunjukkan adanya pergeseran perilaku menuju belanja virtual.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan transformasi digital, upaya untuk mendorong pilihan produk lokal semakin mendapat perhatian yang serius.
Menurut NielsenIQ Indonesia, sepanjang tahun 2023, sebagian besar konsumen di Indonesia memilih untuk berbelanja melalui platform daring
Platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan TikTok Shop di Indonesia terus berinovasi dengan fitur-fitur baru serta program-program unggulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved