Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) siap memperkuat produksi pangan nasional melalui optimasi lahan dan pompanisasi. Kedua program tersebut dinilai tepat karena terbukti menjadi solusi pasti menuju Indonesia swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
"Bapak dan ibu, saat ini semua negara mengalami penurunan produksi, di mana ada banyak negara kelaparan dan ada banyak saudara kita terkapar. Karena itu kita harus memitigasi secara baik dan benar mulai dari sekarang. Maka itu kita memiliki solusi cepat berupa optimasi dan pompanisasi," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam rapat koordinasi perluasan areal tanam yang digelar di Auditorium Gedung F Jakarta, Jumat, (7/6).
Mentan mengatakan, sektor pertanian harus menjadi perhatian bersama mengingat ke depan Indonesia akan menghadapi iklim ekstrim termasuk kekeringan panjang. Dia ingin, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah terus diperkuat sehingga menjadi kunci menuju swasembada.
Baca juga : Irjen Kementan: Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Rugikan Indonesia Sendiri
"Dan alhamdulillah hari ini kita mendapat support dukungan penuh dari Mendagri yang Insyaallah setelah ini kita akan tingkatkan kolaborasi kita dengan pemda seluruh Indonesia," katanya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi nomor 5 tahun 2011 terkait langkah-langkah koordinasi dalam mengamankan produksi gabah/beras nasional serta antisipasi dan respon cepat menghadapi kondisi iklim ekstrim.
Diketahui, Kementerian Pertanian telah mengeluarkan kebijakan jangka pendek menuju swasembada seperti optimasi lahan rawa 400.000 hektare, pompanisasi sawah 1.000.000 hektare dan transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern 250.000 hektare.
Baca juga : Kementan Perkuat Resonansi Duta Petani Millenial dan Duta Petani Andalan
"Sekali lagi pangan adalah faktor yang sangat penting. Hari ini mungkin kita bisa tersenyum karena argentina inflasi di angka 130 persen, turki 100 persen. Tapi di kita ada seorang profesor, jenderal yang menjadikan Indonesia mampu mengendalikan inflasi. Dan beliau adalah Pak Tito Karnavian," katanya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendukung penuh upaya Kementan dalam mewujudkan swasembada melalui optimasi dan pompanisasi. Dia ingin kolaborasi pemerintah pusat dan daerah terus terjaga sehingga mampu memperkuat akselerasi yang diharapkan.
"Kita harus mengajak daerah lain untuk mendongkrak pertanian di wilayah masing-masing. Dan juga pemerintah pusat harus memberi dorongan apa-apa saja yang perlu didukung. Namun, kami sepenuhnya mendukung Pak Mentan untuk mengkoordinasikan ke seluruh pemerintah daerah," jelasnya. (Z-8)
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Apabila Bapanas gagal meraih swasembada pangan dan tidak mampu menyediakan beras dengan harga terjangkau untuk masyarakat, lebih baik seluruh pejabat di Bapanas mundur.
KETAHANAN nasional harus dilandasi oleh kedaulatan pangan dan ketersediaan pangan yang tidak boleh bermasalah.
Menetapkan ketentuan mengenai informasi kandungan gula, garam, lemak, pesan Kesehatan, dan label gizi depan kemasan pada pangan olahan dan/atau pangan olahan siap saji.
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
Dengan inovasi benih, tidak ada alasan salah satu tanaman pangan tidak bisa ditanam di satu daerah karena kondisi geografisnya.
Rencana alih fungsi itu masuk dalam proyek peralihan transportasi yang sedang dirancang pemerintah.
RIBUAN hektare lahan rawa yang berada di 22 desa di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung (Babel) akan dijadikan persawahan.
Terjadi perubahan tata guna lahan yang semula hutan jati, kini berubah menjadi hutan beton.
Menurutnya, potensi kehilangan produksi padi di seluruh wilayah kabupaten Sragen bisa mencapai 168 ribu ton/tahun .
BADAN Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sejumlah penyebab utama menurunnya usaha pertanian di Indonesia selama 10 tahun terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved